JATENG MEMANGGIL– Ribuan warga Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dan sekitarnya, mengemakan Sholawat bersama Habib Firdaus Al Munawar dan Al Muqorrobin di acara Haul Mbah Djayadi Sholeh, yang digelar di Masjid Besar Al Huda Karangayu Cepiring, Kendal, Minggu (30/07/2023).
Selain gema sholawat, peringatan haul Mbah Djayadi Sholeh itu juga diisi dengan pengajian akbar yang diisi oleh kiai Nadirin.
Menurut sejarah yang disampaikan oleh Muhammad Kholil, yang tak lain ialah keturunan dari Mbah Djayadi Sholeh yang ke-6 menurutkan, Mbah Djayad Sholeh merupakan tokoh agama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Cepiring dan sekitarnya, pada tahun 1900-an dan pendiri Masjid Besar Al Huda Cepiring, yang konon merupakan masjid tertua di Cepiring.
“Haul ini merupakan tradisi tahunan yang digelar disetiap bulan Suro. Seperti tahun- tahun sebelumnya, dalam memperingati khaul ini kita mengelar pengajian akbar dan Gema Sholawat bersama Habib Firdaus Al Munawar dan Al Muqorrobin, di Masjid Besar Cepiring,” ungkap tokoh masyarakat Cepiring, yang juga merupakan keturunan dari Mbah Djayadi Sholeh yang ke-6.
Kholil melanjutkan, selain dikenal sebagai penyebar agama islam pertama di wilayah Cepiring dan sekitaranya, Mbah Djayadi Sholeh juga dikenal sebagai sosok yang dermawan yang kaya raya di zaman itu.
“Peninggalan Mbah Djayadi Sholeh yang paling dikenang masyarakat selain pewarisan ilmu agama yaitu, bangunan Masjid Besar Cepiring, yang saat ini dijadikan masjid jami’ bagi masyarakat Cepiring,” paparnya.
Dalam acara haul ini, kata Kholil, tidak hanya Mbah Djayadi Sholeh saja yang di peringati. Namun, banyak tokoh- tokoh pendahulu di wilayah Cepiring, seperti Mbah Toyib dan Mashadi Soealman, yang kesemua pendahulu itu merupakan anak keturunan dari Mbah Djayadi Sholeh.
“Mbah Djayadi Sholeh sudah mewariskan banyak hal kepada kita, terutama tentang kebaikan-kebaikan, tidak hanya bil iksan tapi ada bil hikmah. Namun, dari itu semua, yang terpenting adalah bagaimana agar Mbah Djayadi Sholeh bisa menjadi suri tauladan bagi kita semua,” paparnya.
“Selain ittu, kita juga harus bisa memberikan contoh pada kehidupan apa yang menjadi warisan beliau dan bisa menjadi dakwah kita serta meneruskan perjuangan dan dakwah beliau, sehingga terbangun semangat kebersamaan dan meningkatkan iman dan taqwa,” lanjutnya.
Lebih lanjut Kholil menyampaikan, diperingatan Khaul Mbah Djayadi Sholeh tahun ini, banyak dihadiri oleh ribuan warga Cepiring dan sekitarnya.
“Kita menyelenggaran haul Mbah Djayadi Sholeh ini agar para generasi penerus kita bisa mengingat leluhurnya. Mbah Djayadi Sholeh yang merupakan tokoh pejuang dan penyebar agama Islam ini, perlu kita hormati dan hargai atas jasa- jasa beliau. Sehingga kita sebagai generasi muda harus meneruskan perjuangan beliau,” ujar Kholil, saat mengelar Gema Sholawat dan pengajian bersama Habib Firdaus Al Munawar dan Al Muqorrobin, di haul Mbah Djayadi Sholeh.