
JATENG MEMANGGIL – Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora kini tengah berupaya keras menjalankan program untuk pada pelaku di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya, jumlah pelaku usaha di UMKM tercatat sebanyak 13.652 terdata hingga akhir Desember 2023 lalu.
Menurut Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Blora, Kiswoyo melalui Kepala Bidang Koperasi Kecil dan Menengah Dindagkop UKM Kabupaten Blora, Wisnu Bambang Wijanarko, bahwa tidak semua dalam binaan. Jadi kaitan dengan UMKM ada Perindustrian, Pertanian dan lain sebagainya.
“Jadi kita hanya menaungi beberapa UMKM saja di Blora ini,” ujar Wisnu, panggilannya pada tim Media Memanggil, ditulis Senin (22/1/2024).
Wisnu kemudian menyebutkan, untuk instansinya menangani usaha unggulan. Yaitu, untuk peningkatan produksi, pengemasan produk, hingga pemasarannya.
Tim dari Dindagkop UKM Kabupaten Blora mendorong bagaimana meningkatan penjualan produk UMKM dengan perkomitmen membeli produk dan produsen lokal.
“Ya kita memfokuskan untuk pembinaan produk lokal,” kata Wisnu.
Contohnya, lanjutnya, ada event UMKM di Kabupaten Blora, dari instansinya untuk membelanjakan produk lokal. Yaitu usaha yang terlihat sederhana seperti parcel.
“Kelihatannya usaha parcel itu sederhana dan mudah dikembangkan di usaha rumahan,” paparnya.
Kemudian juga produksi makanadanaan minuman yang juga merupakan industri rumahan. Di Blora, usaha makanan dan minuman ini menjadi daya tarik masyarakat karena bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
“Belanja untuk produk lokal berikut pelaku usaha lokal, memang jadi fokus perhatian program kami,” paparnya.
Menurut Wisnu, dengan UMKM dalam pembinaan di bawah DindagkopUKM, juga diberikan jalur untuk permodalan. Terutama untuk pelaku usaka menengah ke bawah.
Misalnya, lanjut Wisnu, untuk bisa bekerjasama dengan Perbankan yang ada. Dalam hal ini bisa ke BRI, BPR, Bank Jateng atau bank lain yang memang berkomitmen meningkatkan produksinya dengan menambah modal.
“Jadi untuk para pelaku di UMKM untuk bisa menghubungkan dengan bank, kita upayakan. Dengan demikian para pelaku usaha itu bisa leluasa untuk meningkatkan produksi, juga tentang produk kemasan hingga bagaimana memperluas jaringan pemasarannya,” tandasnya.