
JATENG MEMANGGIL- Pelataran Sastra Kaliwungu, menggelar kegiatan pelatihan “Workshop Kreatif Penulisan Sastra”. Kegiatan itu digelar dalam rangka mendukung upaya pengembangan bakat dan potensi sastrawan dan sastrawati khusunya yang ada di Kabupaten Kendal.
“Kegiatan pelatihan Workshop Kreatif Penulisan Sastra ini bertajuk Larung Sastra Inkubator Sastrawan Muda Kendal. Adapun tujuan dari kegiatan ini diantaranya yaitu untuk menyemai bibit-bibit sastrawan untuk lebih dalam menyelami dunia kreatif dalam penulisan sastra,” kata Presiden Pelataran Sastra Kaliwungu, Bahrul Ulum A. Malik, melalui press rilisnya secara tertulis, Jumat (04/10/2024).
Bahrul mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan mulai 17-14 September 2024 lalu, di Pantai Indah Kemangi, merupakan ikhtiar pihaknya dalam mentadaburi alam sebagai inspirasi dalam berkesastraan.
“Larung Sastra menjadi semacam sarana membuang jauh-jauh segala hal buruk yang melingkupi proses kreatif, seperti rasa malas dan kebuntuan ide. Kita larung jauh-jauh, agar dalam berproses kreatif kita dapat lancar dan menghasilkan karya sastra dengan kualitas yang bagus. Secara simbolik semacam itu, apalagi kita berada pada wilayah pesisir yang lekat dengan itu,” ungkapnya.
Bahrul menjelaskan, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut totol ada sekitar 130 orang, yang terbagi dalam dua kelompok, pertama kelompok peserta Kelas Workshop Kreatif Penulisan Sastra ada 50 peserta, kedua peserta Temu Sastrawan Kendal ada 80 peserta.
“Dalam peltihan itu nanti outputnya mereka akan menulis dan akan kita terbitkan dalam bentuk buku,” paparnya.
Sementara, Sekjen Pelataran Sastra Kaliwungu, M Lukluk Atsmara Anjaina menyampaikan, dalam pelatihan itu, peserta dibagi menjadi 4 kelas yakni, Kelas Puisi, Esai, Cerpen dan Dongeng,
“Dalam pelatihan itu peserta diminta untuk mengikuti Malakah Sastra Workshop Kreatif Penulisan Sastra. Kelas yang sebelumnya telah dilaksanakan sebagaimana sekolah semestinya, yakni di ruangan kelas selama 2 pertemuan,” terangnya.
Kemudian, kata M Lukluk, peserta diajak untuk melaksanakan kelas penulisan di bawah rindangnya pohon cemara di Pantai Indah Kemangi.
“Dalam suasana yang begitu hangat dan akrab, peserta diajak menyelami teknik dan pendekatan yang tidak hanya sekadar teori, tetapi juga diperkaya dengan praktik langsung. Workshop Kreatif Penulisan Sastra ini menghadirkan beragam narasumber yang kompeten di bidangnya,” tandasnya.
Malam harinya, lanjut M Lukluk, para peserta diajak untuk mengapresiasi dan menyaksikan pertunjukan sastra dari Teater Semut, Teater Atmosfer, Monolog Eko Tunas dan Sosiawan Leak serta musikalisasi puisi dari Paradoks dan Omah Dongeng Marwah Kudus.
“Meski sempat diguyur hujan, pertunjukan sastra tetap dilanjutkan selepas hujan reda. Larung Sastra, menjadi semacam sarana membuang jauh-jauh segala hal buruk yang melingkupi proses kreatif, seperti rasa malas dan kebuntuan ide. Kita larung jauh-jauh, agar dalam berproses kreatif kita dapat lancar dan menghasilkan karya sastra dengan kualitas yang bagus. Secara simbolik semacam itu, apalagi kita berada pada wilayah pesisir yang lekat dengan itu.” ungkapnya.
Sementara itu, Siti Sulastri, Pengolah Data dan Informasi Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud Kendal menyampaikan spresiasinya atas terlaksananya kegiatan itu.
“Program Badan Bahasa ini sangat bermanfaat jika dilaksanakan dengan baik oleh komunitas. Kegiatan ini dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak produsen karya sastra sastra, menjadi penggerak sekaligus penguat dalam membangun karakter bangsa, mendorong berkembangnya komunitas sastra,” ujarnya.
“Selain itu, bisa meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra, meningkatkan peran komunitas sastra di masyarakat dalam pembelajaran sastra, dan meningkatkan jumlah dan mutu karya sastra yang dapat diakses masyarakat secara luas.” lanjutnya.
Dikatakan, dalam kelas puisi, dihadirkan Gunoto Saparie, Setia Naka Andrian, Zulfa Fahmy, Achiar M Permana, Slamet Priyatin, dan Sosiawan Leak. Kelas Cerpen dihadirkan Astri Kumalasari, Sawali Tuhusetya, Aryo Widiyanto, Budi Maryono, Triyanto Triwikromo, dan Eko Tunas. Kelas Esai menghadirkan Heri C. S., Muslichin, Moh. Muzakka, Adin Hysteria, Widyanuari Eko Putra, dan Mudjahirin Thohir. Dan Kelas Dongeng menghadirkan Muhammad Fauzi, Akhmad Sofyan Hadi, Bahrul Ulum A. Malik, M. Samsul Ulum, Muhadjir Arrosyid, dan Tiyo Ardianto.
Larung Sastra juga menjadi ajang pertemuan Sastrawan Kendal dalam acara Temu Sastrawan Kendal, yang mempertemukan sastrawan lintas generasi untuk berkumpul dan berbagi cerita tentang proses kreatif dan masa depan Sastra Kendal. Temu Sastrawan Kendal menghadirkan Prof. Dr. Mudjahirin Thohir, M.A; Dr. M. Abdullah, M.Hum; Dr. Setia Naka Andrian, M.Pd.; Paox Iben Mudhaffar; Sawali Tuhusetya; Zulfa Fahmy, M.Hum.; Heri Condro Santosa; Slamet Priyatin, Bahrul Ulum A. Malik dan beberapa sastrawan lainnya.