JATENG MEMANGGIL- Tiga pasangan calon Bupati- Wakil Bupati Kendal saling adu gagasan saat debat terakhir yang digarlar oleh KPU Kendal dalam Pilkada Kendal 2024.
Tiga paslon tersebut ialah, Dyah Kartika Permanasari – Benny Karnadi (nomor urut 01), Minran Anisa – Urike Hidayat (nomor urut 02), serta Windu Sukobasuki – Nashri (nomor urut 03).
Debat terbuka kedua ini berlangsung seru dan lebih meriah dibanding debat pertama. Tak kalah seru, para pendukung masing- masing paslon, baik yang berada di dalam maupun luar ruang debat juga tetlihat ramai, ketika para pendukung meneriakkan yel-yelnya masing- masing.
Debat publik kali ini, mengusung tema “Pemberdayaan Ekonomi dalam Pertanian dan Perikanan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Daerah”, dengan sub pembahasannya mengenai Pemberdayaan Ekonomi, Pertanian dan Perikanan, Kelestarian Lingkungan Hidup, dan Tata Ruang Daerah.
“Adapun Panelis yang dihadirkan diantaranya akademisi UIN Walisongo Prof Raharjo, serta dua akademisi dari Universitas Diponegoro (Undip) Dr Muhammad Abdullah dan Dr Turtiantoro,” kata Ketua KPU Kendal, Kasanudin, saat memberikan sambutan dalam debat kedua yang di gelar KPU Kendal, di Gedung DPRD Kendal, Senin (18/11/2024).
Kasanudin, mengatakan, debat publik ini menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan visi- misinya.
“Selain itu menjadi ajang bagi para paslon untuk mengungkapkan strategi mereka dalam memberdayakan ekonomi berbasis pertanian dan perikanan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup,” katanya.
Lebih lanjut Kasanudin menyampaikan apresiasinya atas jalannya acara tersebut.
“Debat ini juga memberikan ruang bagi para calon untuk menyampaikan solusi terkait isu strategis di Kendal. Dan kami sangat bersyukur acara debat ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” terangnya.
Sementara, dalam debat terakhir ini paslon nomer urut satu, Dyah Kartika Permanasari – Benny Karnadi, selain memaparkan visi- misinya, paslon nomer urut satu ini menyampaikan gagasannya terkait pengembangan teknologi ramah lingkungan di sektor pertanian.
“Kita menyoroti, pentingnya tata ruang berwawasan lingkungan dan memastikan keseimbangan antara pembangunan dan konservasi,” paparnya.
Sementara itu, paslon nomer urut dua yakni, Minran Anisa – Urike Hidayat menyoroti terkait pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan komunitas lokal.
“Kami punya terobosan baru terkait bidang pertanian, khususnya dalam permasalahan petani dalam mendapatkan pupuk. Kami akan menghapus Kartu Tani. Dan petani bisa mendapatkan pupuk dengan hanya menggunakan KTP saja,” ujarnya.
Menurut Mirna, Kartu Tani dinilai menyusahkan petani, karena tidak semua petani memiliki Kartu Tani. Selain itu, lanjut Mirna, perihal kelangkaan pupuk, pihaknya akan melakukan terobosan dengan bekerja sama dengan kementerian pertanian (kementan).
“Ini kita lakukan agar para petani mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan pupuk terutama pupuk subsidi dan bisa terdistribusi dengan tepat kepada para petani,” paparnya.
Selain itu, paslon nomor dua juga akan memberikan permodalan kepada Generasi Millenial dan Generasi Z yang mau menjadi petani. Modalnya tentu saja berbasis perbankan di Kendal.
“Selain itu jaminan kestabilan harga hasil panen sesuai dengan kebijakan pusat. Termasuk nantinya jika kami terpilih Paslon 02 akan melindungi dan mempertahankan area pertanian. Hal ini penting karena ketahanan pangan, saat ini menjadi fokus pemerintah pusat,” terangnya.
Sememtar itu, paslon nomer urut tiga yakni Windu Sukobasuki – Nashri menawarkan program revitalisasi kawasan pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
“InsyaAllah apa saya sampaikan ini akan kita wujudkan dan laksanakan jika kita terpilih nanti menjadi bupati dan wakil bupati Kendal dalam Pilkada serentak 2024,” pungkasnya.