Advertisement

Bupati Sragen Kunjungi Rumah Warga yang Hampir Roboh

JATENG MEMANGGIL- Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, mengunjungi rumah warga Dusun Beku, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, yang hampir runtuh, Selasa sore (25/3/2025).

Selain mengunjungi wargannya, Bupati Sigit juga menyalurkan sejumlah bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos). Santunan meliputi kasur, selimut, sarung, pakaian dalam, sembako, biskuit, serta handuk.

“Saya meminta kepada anggota BPBD yang hadir untuk langsung menata perlengkapan tidur yang dibawakan BPBD dan Dinsos di kamar yang telah disediakan Samiyem. Selain itu kita juga menuruti permintaan Sastro yang ingin tidur dengan ranjang lamanya,” tandasnya.

Sayangnya, lanjut Sigit, dipan berbahan kayu tersebut sudah lapuk dan rawan untuk ambrol, sehingga perangkat desa perlu untuk mencarikan amben yang baru agar Sastro tidak kesulitan bangun dari tempat tidurnya.

Baca Juga:  Angka Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kendal Tahun 2024 Menurun Signifikan

Lebih lanjut Bupati Sigit menyampaikan, jika Sastro Semito Sakimin, pemilik rumah, mengaku enggan meninggalkan gubuknya, meskipun untuk tinggal bersama putri semata wayangnya Samiyem, yang tempat tinggalnya tepat berada di belakang dapurnya.

Tampak Rumah yang Hampir Roboh

Laki-laki berusia 95 tahun tersebut mengaku memiliki 20 ekor ayam jantan dan betina, 10 ekor anak ayam, dan 13 butir telur ayam. Semuanya dipelihara di dalam kandang, yang terletak di samping rumah.

“Kadang ada ular yang makan anak ayam. Kadang juga ada ayam yang tidak pulang sampai sore, jadi harus dicari dan ditangkap,” tuturnya.

Baca Juga:  Pemkab Rembang Adakan Seminar Kewirausahaan Bagi Pelajar SMA atau Sederajat

Kekhawatiran akan keselamatan Mbah Sastro, nama panggilannya, membuat Bupati Sigit membujuk Mbah Sastro agar mau meninggalkan kediamannya. Sigit bahkan membeli semua ayam berikut telurnya dengan harga yang cukup tinggi dan dibayar tunai.

“Nanti rumah ini dirobohkan BPBD lalu dibangun kandang ayam, uang ini bisa Mbah simpan atau belikan ayam lagi,” ucapnya.

Upaya kuat Sigit berbuah manis. Sastro akhirnya mau menetap di rumah putrinya. Untuk memastikan Sastro benar-benar pindah, Sigit menuntun Sastro untuk berjalan menuju rumah Samiyem. Dia juga memastikan tempat tinggal Sastro dan Samiyem aman dan layak.

Baca Juga:  Gus Kholid Ingin Jadikan Gus Imin dan Gus Yusuf Sebagai Role Model Bagi Anggotanya

“Rumah Ibu Samiyem cukup luas dan bagus. Mbah Sastro nanti akan tidur di kamar bagian belakang, ada akses langsung ke kandang. Jadi Mbah Sastro bisa menilik ayamnya kapan saja,” urainya.

Sementara itu, Samiyem mengungkapkan, sudah melakukan berbagai cara untuk membujuk sang ayah, agar mau meninggalkan hunian dan pindah bersama. Namun ayahnya tetap menolak karena sudah nyaman dengan rumah yang ditinggalinya selama puluhan tahun itu, ia bersikeras hidup sendirian dengan berbagai alasan.

“Katanya kalau bangun dari kasur harus pegangan tiang rumah, kalau jalan harus memegang kursi dan meja. Padahal, kalau mau tinggal bersama, saya pasti saya rawat dan bantu, sudah saya sediakan kamarnya,” paparnya.

Penulis:
Teguh
Editor:
Redaksi Jateng
Advertisement