
Kesal Dengan Ulah Para Penambang
JATENG MEMANGGIL- Warga dari empat desa di Kecamatan Weleri, yakni, Desa Penyangkringan, Nawangsari, Sumberagung, dan Bumiayu gelar aksi keprihatinan bersih-bersih jalan di jalan Bumiayu- Sumberagung, Weleri, Minggu (13/04/2025).
Aksi yang digelar warga dari 4 desa di Weleri itu, mendapat sorotan dan perhatian langsung dari Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari beserta OPD terkait. Sehingga, Bupati Tika terjun langsung kelapangan untuk menemui warga dari empat desa tersebut.
Sambil membersihkan jalan, terlihat mereka (red- warga dari 4 desa di Weleri) mengadu dengan segala persoalan yang dihadapi warga. Selain itu, mereka juga tetap bersikukuh minta stockpile yang berada di lingkungan keempat desa tersebut ditutup.
Sebab, menurut mereka keberadaan tempat penyimpanan sementara material hasil galian C itu sangat mengganggu kenyamanan warga akibat lalu-lalang truk dump besar setiap harinya.
Dihadapan Bupati, mereka mengeluhkan, jalan-jalan yang dilalui truk dump rusak parah. Debu-debu yang beterbangan telah mengakibatkan banyak warga terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Bahkan akibat lainnya, banyak warung makan sepi pembeli karena lingkungannya banyak debu.
Salah seorang perwakilan dari warga, Alex Susanto, yang juga Ketua RT 11 Desa Bumiayu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati yang telah merespons secara cepat aksi warga tersebut.
“Aksi ini digelar sebagai bentuk protes kami terhadap keberadaan stokcpile di wilayah kami. Pokoknya kami minta kepada Ibu Bupati agar stockpile harus ditutup. Ada izinnya atau tidak, pokonya warga empat desa ini minta ditutup,” kata Alex.
Menurut Alex, sikap itu diambil warga karena pihak stockpile tidak pernah punya niat baik untuk merespons keluhan warga yang terganggu.
“Lihat sendiri, warga bergotong royong membersihkan jalan dari debu dan tanah sisa truk dump. Bahkan mereka juga iuran untuk beli material buat mengecor jalan yang rusak. Itu mereke lakukan karena kemarin pihak stockpile berjanji mau memperbaiki kerusakan jalan, tapi sampai sekarang tidak dilakukan,” paparnya.
Sementara, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari yang sudi menyempatkan diri untuk menemui warga dari empat desa di Kecamatan Weleri itu menyampaikan apresiasi terhadap cara warga menyampaikan aspirasi.
“Meski turun ke jalan, warga tidak melakukan aksi anarkis. Mereka justru melakukan aksi bersih-bersih jalan dengan menyapu dan membersihkan sisa material di sepanjang jalan,” katanya.
Ketika melihat langsung kondisi dan situasi, Bupati Tika bersama OPD terkait, Bupati Tika menyampaikan, pihaknya akan berembuk bersama pihak terkait, baik dari dinas-dinas di Pemkab maupun pengusaha galian C yang membuat stockpile di sini.
“Jadi, kita tidak bisa langsung memutuskan secara sepihak tanpa kita kaji dan berembuk lebih dulu ,” kata Mbak Tika, didampingi Kepala Badan Kesbangpol Alfebian Yulando dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aris Irwanto.
Dia juga menyatakan perlu mengecek ke berbagai dinas terkait untuk memastikan soal perizinan dari usaha tersebut.
“Yang jelas, apa yang disuarakan Bapak dan Ibu dari empat desa ini akan segera kita tindaklanjuti,” tandas Mbak Tika.