
JATENG MEMANGGIL- Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN 2 Kendal) menggelar festival Ketoprak atau Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Pagelaran Karya P 5 tersebut diikuti oleh 11 kelompok dari masing-masing kelas 12 yang ada di SMAN 2 Kendal.
“Ini salah satu kegiatan Kurikulum Merdeka. Mungkin ini yang terakhir, karena tahun ajaran ke depan kemungkinan sudah berganti kurikulum,” kata Kepala SMAN 2 Kendal, Siswanto, saat SMAN2 Kendal mengelar Karya P5, di Aula SMAN 2 Kendal, Senin (14/04/2025).
Siswanto mejelaskan, cerita yang dipentaskan oleh para siswa SMAN 2 Kendal ini temanya bebas, tetapi harus disisipi pesan, gaya hidup sehat, kesehatan reproduksi.
.
Siswanto juga berharap, pentas ketoprak ini bisa memupuk jiwa siswa untuk mencintai budaya bangsa sendiri, sekaligus sebagai ajang kreatifitas siswa.
“Semoga kegiatan ini bisa membawa manfaat bagi siswa dan semuanya,” ujarnya.
Sementara, salah seorang guru SMAN 2 Kendal, Muslichin menyampaikan, kegiatan pentas ketoprak seperti ini sudah ke empat kalinya diselengarakan.
“Ini adalah tugas terakhir kelas 12 dan akan dinilai. Jurinya kita ambilkan dari pelaku seni, biar sekalian bisa memberi masukan untuk siswa dan guru,” ungkapnya.
Muslichin, yang juga guru sejarah di SMAN 2 Kendal menambahkan, pementasan ketoprak kelas 12 ini, digunakan sebagai ajang kreatifitas dan memupuk anak mencintai budaya asli Indonesia.
“Biar mereka tidak lupa dengan sejarah masa lalu,” tegasnya.
Salah seorang siswa SMAN 2 Kendal, Ahla Warda mengaku sangat suka dan puas dengan teman-teman yang mementaskan Anoman Obong. Apalagi kelasnya, yaitu kelas XII A1, meraih predikat penampil terbaik.
“Kami mementaskan lakon Anoman Obong, dan mendapat predikat penampil terbaik,” terangnya.
Gadis mungil dan cantik tersebut mengaku, dirinya mulai paham tentang panggung pertunjukan setelah kurang lebih 1 bulan latihan bersama teman -teman sekelas, dengan didikan guru wali kelasnya.
“Kami diberi pemahaman tentang alur cerita , plot, bloking , dialog, dan lainnya. Saya berharap anak- anak muda menyukai kebudayaan sendiri,” ujarnya.