JATENG MEMANGGIL- Peringati Hari Ibu (PHI) yang ke-95 tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Kendal, melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA Kendal) menggelar beberapa rangkaian kegiatan, termasuk kegiatan lomba fashion show dan acara talkshow.
“Dalam peringatan PHI ke-95 tahun 2023 Kabupaten Kendal, kita mengadakan beberapa rangkaian kegiatan diantara, ziarah ke makam pahlawan, upacara peringatan PHI ke-95, lomba fashion show. Sedangkan di puncak peringatan HPI ke-95 ini kita adakan kegiatan Talkshow,” kata Ketua DP2KBP2PA Kendal, Albertus Hendrik, saat acara peringatan HPI ke-95 Kabupaten Kendal, yang digelar di Pendopo Kendal, Kamis (21/12/2023)
Hendrik menjelaskan, peringatan HPI ke-95 Kendal tersebut mengangkat tema “Perempuan Berdaya Indonesia maju. Sedangkan untuk sub temanya yaitu ” Perempuan Berdaya dan Berkarya.
“Tema Perempuan Berdaya Indonesia maju ini bermakna panggilan untuk mengawali revolusi yang signifikan yang diberikan untuk perempuan dalam meneruskan dan menjadi pilar utama dalam pembangunan pondasi dan pengukuhan serta pengembangan perempuan,” paparnya.
Hendrik melanjutkan, untuk rangkaian kegiatan dalam peringatan HPI ke-95 Kendal, dimulai sejak tanggal 21 November hingga 21 Desember 2023. Sedangkan untuk kegiatan lomba fashion show, lanjut Hendrik, dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2023, kemudian untuk talkshow kita adakan di puncak acara peringatan HPI Ke-95 Kendal pada tanggal 21 Desember 2023.
“Adapun lomba fashion show diikuti oleh 33 peserta dari seluruh OPD yang di Kendal. Lomba Fashion show ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perempuan, bagaiamana agar bisa untuk menyelaraskan gravitasi dalam membangun diri di dunai fashion dan juga untuk mempromosikan produk UMKM Kendal,” tandasnya.
Hendrik menambahkan, dalam puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) Kabupaten Kendal ke-95 tahun 2023 ini juga di warnai dengan pagelaran bazar produk UMKM. Adapun tujuan diadakannya peringatan HPI ke-95 tahun 2023 ini yaitu, untuk menghargai dan merayakan pencapaian perempuan Indonesia diberbagai bidang.
“Selain itu, juga untuk mendorong kesetaraan Gender dan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, memotifasi perempuan untuk aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan kepemimpinan, Memperkuat solidaritas diantar perempuan dan antar generasi dan Menginspirasi perempuan untuk mengambil peran pro aktif dalam memajukan masyarakat dan Negara,” terangnya.
Sementara, Kepala Disperinduk Capil Kendal, Ratna Mustikaningsih, yang mewakili jajaran OPD Kendal dari unsur perempuan menyampaikan sejarah lahirnya Hari Ibu.
“Pada tanggal 22-25 Desember 1928, para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatra berkumpul untuk mengadakan Kongres Perempuan Indonesia pertama di sebuah gedung yang ada di Yogyakarta yakni Gedung Mandala Bhakti Wanita Tama di Jalan Laksda Adisucipto. Tempat itu digunakan sebagai tempat berkumpulnya 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra,” ungkapnya.
Naning menegaskan bahwa, momen berkumpulnya puluhan organisasi perempuan indonesia tersebut menjadi cikal bakal dari terbentuknya Kongres Perempuan, yang kini dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
“Selanjutnya, pada bulan Juli tahun 1935, diadakanlah Kongres Perempuan Indonesia II. Kongres ini membentuk Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) dan menentang perlakuan yang buruk kepada buruh wanita di perusahaan batik di Lasem, Rembang,” tandasnya.
Kemudian, lanjut Naning, di tahun 1938, diadakan Kongres Perempuan Indonesia III yang menjadi penetapan Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember.
“Hari Ibu secara resmi diperingati setelah adanya Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959 oleh Presiden Soekarno. Sehingga secara resmi Hari Ibu dirayakan di Indonesia setiap tanggal 22 Desember,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki, dalam kesempatan itu membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga.
“Mengingatkan bahwa Hari Ibu mengingatkan bahwa keadilan, kesejahteraan dan perdamaian tidak akan pernah tercapai tanpa peran serta perempuan. Momen ini sekaligus menjadi pengingat untuk memberikan perhatian dan pengakuan terhadap eksistensi perempuan,” kata Basuki dalam sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Hari Ibu, lanjut Basuki, diperingati setiap tahun dan diharapkan menjadi daya ungkit untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat agar memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
“Peringatan Hari Ibu mengingatkan kita semua, bahwa keadilan dan perdamaian tidak akan pernah tercapai tanpa peran perempuan,” pungkasnya.