JATENG MEMANGGIL- Warga Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, keluhkan kelangkaan puput subsidi dan ketidak stabilan harga hasil panen padi kepada Wamentan RI, Sudaryono saat acara Sarasean Bersama Petani Tembakau, di Desa Sudipayung, Ngampel, Kendal, Minggu (15/09/2024).
“Secara kebijakan nasional, subsidi pupuk dan ketersediaan pupuk sudah baik dan kuotanya juga sudah naik. Namun, kenapa masih banyak petani yang mengeluh terkait kelangkaan puput. Ini yang menjadi persoalan dan ini akan segera kita tangani serta mencarikan solusi,” kata Wamen RI, Sudaryono.
Lebih lanjut Sudaryono menyampaikan bahwa, untuk tahun ini kuata subsidi pupuk secara nasional sudah baik dan kuatanya sudah nambah.
“Secara nasional sudah baik dan kuotanya di tambah, tapi kok engak mencukupi. Ini yang menjadi persoalan yang harus segera kita tangani. Harusnya sampai. Masalahnya dimana?, apakah permasalahnya di pabriknya, distributor, pengecer atau petaninya, nanti kita akan cari tau,” tandasnya.
Sudaryono mengatakan, terkait keluhan petani tentang adanya ketidak stabilan harga hasil panen padi selama ini, pihaknya menegaskan akan segera mencarikan solusi agar harga hasil panen padi stabil dan tidak menurun.
“Nanti di sumber tahun baru kita akan coba besarkan Bulognya dan kita akan minta Bulog untuk mengambil padi atau beras dari petani langsung secara besar- besaran dan sebaik- baiknya,” ungkapnya.
Sudaryono juga menghimbau kepada para petani agar bisa menyampaikan aspirasinya melalui pihak- pihak terkait ketika menghadapi persoalan.
“Petani bisa menyampaikan masalah- masalah yang dihadapi melalui pemdes setempat maupun melalui kader Gerinda untuk disampaikan ke Kememtrian Pertanian,” tandasnya. Yang terpenting, kata Sudayono informasi dan aspirasinya itu bisa sampai ke kita,” ujarnya.
Sudaryono berharap, apa yang menjadi keluhan dan aspirasi dari masyarakat khususnya petani bisa tersampaikan sampai ke pemerintahan pusat.
“Jangan sampai informasi yang disampaikan tidak sampai ke kita. Kasihan para petani sudah teriak- teriak menyampaikan keluahannya melalui pihak- pihak terkait tapi tidak sampai ke kita,” ungkapnya.
Sudaryono menegaskan bahwa, untuk mengatasi persoalan- persoalan yang dihadapi para petani dirinya akan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui permasalahan- permasalahan yang ada dan akan berupaya mencarikan solusi.
“Itulah gunanya kita turun kelapangan untuk mengecek secara langsung persoalan- persolan yang ada di lapangan. Kta pastikan semua persoalan bisa kita bantu untuk menyelesaikan,” paparnya.
Sementara, salah seorang petani dari Desa Sudipayung, Abdullah mengaku, kalau kuota subsidi pupuk di tahun ini yang ia terima menurun 50 persen.
“Tahun ini kuota subsidi pupuk yang saya dapat cuma lima karung sak saja. Padahal harusnya saya mendapatkan 8 kantong sak subsidi pupuk, sesuai lahan yang saya miliki,”tandasnya.
Sementara itu, Kades Sudipayung, Yusuf mengatakan, kalau subsidi pupuk untuk pata petani yang ada di desanya itu menurun dibanding tahun sebelumnya.
” Tahun ini kuota yang kita dapat menurun 50 persen di banding tahun sebelumnya dan stok pupuknya juga tidak mencukupi,” pungkasnya.