
JATENG MEMANGGIL – Usai dari luar kota, Bupati Blora Arief Rohman langsung menuju lokasi Pasar Ngawen yang kondisinya ludes terbakar. Kedatangan orang nomor satu di Pemkab Blora ini, ditunggu-tunggu banyak pihak di pasar setempat.
Sesampainya di lokasi, Bupati yang akrab disapa Gus Arief ini berjalan kaki melihat langsung penampakan Pasar Ngawen yang tinggal puing-puing lapak kios, blok dan pelataran yang ditempati ribuan pedagang.
Menurutnya, setelah mengetahui kabar Pasar Ngawen terbakar, langsung melakukan koordinasi untuk melakukan tindak lanjut.
“Langkah pertama setelah ini masih ada forensik ya laporan dari kepolisian, karena ini ada bencana kebakaran. Ini nanti saya akan membuat laporan ke menteri perdagangan, karena ini dulu bantuan dari Menteri Perdagangan. Ini mau saya telfon dari dirjennya kebetulan orang Blora,” ujarnya saat diwawancarai di lokasi Pasar Ngawen, Rabu (10/1/2024).
Gus Arief berencana pada Jumat mendatang akan ke Jakarta untuk mengusulkan supaya Pasar Ngawen dibangunkan kembali.
“Karena ini membutuhkan anggaran yang lumayan besar,” ungkapnya.
Disinggung kaitan harapan pedagang mendapatkan ganti rugi, dijawabnya hal tersebut akan dibahas lebih lanjut.
“Kalo ganti rugi nanti kita bahas lebih lanjut ya. Karena ini bencana. Yang pasti pemerintah membangun kembali, ini tugas kami,” jawab Gus Arief.

Sebelumnya, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora mengaku, masih mengumpulkan data untuk dilanjutkan ke Kementerian Perdagangan.
“Saat ini masih mengumpulkan data kerugian dan data lainnya. Kita perlu data-data pendukung tersebut untuk kemudian dilanjut ke Kementerian Perdagangan,” kata Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Blora, Kiswoyo.
Untuk langkah awal, lanjut Kiswoyo, kemungkinan relokasi dahulu. Terkait relokasi pihaknya akan melibatkan camat selaku pemangku wilayah Kecamatan Ngawen.
Disinggung terkait ganti rugi bagi para pedagang yang terdampak kebakaran, ia menuturkan ganti rugi sementara berbentuk bantuan sosial, yakni pemberian sembako dari pemerintah.
“Sementara ini pemerintah baru bisa memberikan sembako. Jadi ini kan bencana, kapan datangnya kita juga tidak tahu. Kemudian dengan adanya kejadian ini, semoga bisa menjadi bahan evaluasi bersama,” katanya.
Kiswoyo mengimbau agar masyarakat turut mengamankan pasar pada saat proses evakuasi. Tujuannya ialah agar semua pihak terkait bisa merumuskan relokasi dengan segera.