JATENG MEMANGGIL – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati terus mendorong program unggulan tiga desa wisata. Alumni UGM Yogyakarta ini meyakini program unggulan tiga desa wisata yang dimaksud, akan menjadi pengungkit warga desa untuk berkembang.
“Tentu kita terus mendorong program unggulan tiga desa wisata,” ujarnya pada tim Media Memanggil, ditulis Senin (15/1/2024).
Sedangkan unggulan tiga desa wisata, yaitu dengan pendampingan pengelolaan usaha. Kemudian memberikan pendampingan kepada pengelola desa wisata dala memberikan informasi mengenai program-program pemerintah atau lembaga keuangan yang mendukung pelaku home industri.
Kemudian, berkaitan dengan manajemen, pemasaran, dan keuangan. Juga memfasilitasi akses ke program bantuan atau pendanaan untuk pengembangan usaha Desa Wisata yang dikelola oleh BUMDesa. Selain itu, Dinas PMD juga melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi.
“Melalui Dana Desa, Dinas PMD mendorong pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas wisata yang diperlukan, seperti jalan, tempat parkir, toilet umum, dan tempat pertemuan,” imbuhnya.
Menurut Yayuk Windrati, secara pendanaan pembangunan Desa Wisata di Kabupaten Blora berasal dari Dana Desa. Ada juga bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi, Kementerian terkait, serta dana CSR dari pihak swasta.
Yang tak kalah penting, peran Dinas PMD dengan pemerintahan desa agar dalam pengelolaannya dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Yaitu dengan pengembangan program pemberdayaan ekonomi lokal yang dapat menyerap tenaga kerja lokal.
Selanjutnya, Dinas PMD mendorong diverifikasi ekonomi dengan fokus pada sektor-sektor yang memerlukan banyak tenaga kerja. Seperti pertanian, peternakan, kerajinan tangan, atau pariwisata.
Maka, melalui Dana Desa, pihak Dinas PMD mendorong untuk menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi penduduk desa.
“Tujuannya, tentu saja untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar,” imbuh Yayuk Windrati.
Untuk kegiatan ini, Dinas PMD Blora pernah melakukan studi banding di Desa Suruh, Kecamatan Bringin dan Kabupaten Ngawi. Yaitu melihat unit usaha berupa Warung Apung Waduk Pondok.
Dari hasil studi banding tersebut yang dapat diterapkan di Kabupaten Blora adalah kelembagaan BUM Desa, Karang Taruna, dan Pokdarwis yang solid dan saling bekerjasama untuk mengembangkan wisata.
“Selain itu, pemberdayaan masyarakat desa dengan memaksimalkan potensi desa dan mendukung UMKM, berupa oleh oleh berupa keripik singkong yang dikelola warga,” tandas Yayuk Windrati.
Yang juga tak kalah penting, yaitu peran pemuda dan organisasi guna mengelola Desa di Kabupaten Blora. Karena mereka mempunyai potensi alam dan dapat dioptimalkan dengan membentuk suatu wadah kelembagaan.
Misalnya dengan Karang Taruna, Pokdarwis, dan tentu saja ini dapat memaksimalkan pengelolaan desa yang mempunyai potensi alam agar dapat dikembangkan.