Advertisement

Jembatan Gantung Gempolsewu Resmi Dioperasikan, Bupati Dico: Jangan Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah

Advertisement

JATENG MEMANGGIL- Jembatan gantung yang menjadi penghubung antar dua Kabupaten di Jawa Tengah yakni, Kabupaten Batang dan Kendal, yang terletak di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari, Kendal, secara resmi dioperasikan.

Hal ini menyusul setelah diresmikannya jembatan tersebut oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto melalui Sekretaris Daerah Kendal (Setda Kendal) Sugion, di dampingi oleh Anggota DPR RI Komisi V, Dr. Fadholi dan dari Kementeri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Jumat (19/01/2023).

Pembangunan Jembatan Gantung Gempolsewu merupakan jawaban nyata atas aspirasi dari Anggota DPR RI Komisi V, Fadholi, setelah kunjungan kerja bersama pada 2022 lalu.

Kepala Satuan Kerja Jalan Nasional Wilayah 3 Jateng dan DI, Yanuar Dwi Putra mengarakan, jembatan gantung Gempolsewu memiliki panjang 80 meter dan ebar 1,8 meter dengan ketinggian sekitar hampir 6 meter dari permukaan air sungai Kalikuto.

“Proses pengerjaan jembatan gantung Gempolsewu ini selasi dikerjakan di akhir tahun 2023, dengan anggaran Rp 3,9 miliar yang berasal dari anggaran APBN murni Kementerian PUPR,” katanya.

Baca Juga:   Lestarikan Tradisi Intelektual Pesantren Salaf, JPPPM Gelar Bahtsul Masail

Yanuar berharap, dengan dibangunnya jembatan gantung ini, kan bisa memacu pertumbuhan ekonomi di Kendal khususnya di wilayah Gempolsewu, Rowosari.

“Jembatan dengan kualitas kekuatan jembatan 1770 mpa ini untuk pejalan kaki dan sepeda motor. Namun, dalam kondisi darurat boleh dilalui dan bisa dilalui mobil.ambulan,” paparnya.

Sementara, Anggota DPR RI, Fadholi brrpesan kepada Fadholi kepada pemerintah setempat dan juga masyarakatnya, supaya ikut menjaga dan merawat jembatan gantung tersebut agar dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan sabaik- baiknya dan bisa bertahan lama.

“Pesan kami, supaya masyarakat ikut menjaga dan memelihara jembatan gantung ini. Kepada Camat dan Kepala Desa, bisa memberikan edukasi dalam penggunaan jembatan gantung yang aman dan sesuai peruntukannya. Sehingga jembatan bisa awet untuk jangka waktu yang lama,” tandasnya.

Fadholi mengungkapkan, apa yang menjadi aspirasi dan menjadi harapan masyarakat selalu dia perjuangkan, salah satunya pembangunan jembatan gantung tersebut. Bahkan anggota Dewan dari Dapil Jawa Tengah 1 mengaku, tidak keberatan untuk mengeluarkan anggaran sendiri.

Baca Juga:   KPU Kendal Rekap Hasil Penghitungan Suara Pilkada 2024

“Masih banyak aspirasi masyarakat Kendal khusunya warga Gempolsewu yang harus saya perjuangkan dan saat ini saya lagi mengupayakan bantuan bedah rumah bagi warga Gempolsewu. Ada 10 rumah warga Gempolsewu yang nanti akan dapat bantuan bedah rumah melalui aspitasi yang saya bawa ke pusat dengan nilai perumah nilai bantuan bedah rumah itu sekitar Rp. 20 juta,” paparnya.

Sementara, Setda Kendal, Sugiono mengucapkan selamat kepada masyarakat Kendal khususnya warga Desa Gempolsewu, yang sudah memiliki jembatan gantung yang bisa dijadikan jalan atau akses transportasi bagi warga Grmpulsewu dan sekitarnya.

“Dengan dibangunnya jembatan gantung ini akan memudahkan akses transportasi bagi warga Gempolsewu dan warga sekitar ketika akan melakukan aktifitas sehari- hari,” paparnya.

Sugiono berharap, jembatan gantung ini dapat meningkatkan aksesibilitas transportasi serta mempermudah mobilitas barang dan jasa bagi masyarakat.

Baca Juga:   Lestarikan Tradisi Intelektual Pesantren Salaf, JPPPM Gelar Bahtsul Masail

“Jangan lupa dijaga dan dirawat dengan baik, serta tidak boleh digunakan untuk sarana membuang sampah ke sunga,” ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Gempolsewu, Sumardi mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak terkait atas terlaksananya pembangunan jembatan gantung tersebut.

“Dengan dibangunnya jembatan gantung ini akan mempermudah bagi warga Gempolsewu dalam beraktifitas sehari- sehari sebagi nelayan dan tentu akan bisa lebih menghemat waktu, yang sebelumnya mamakan waktu sekitar 30 menit sekarang bisa lebih singkat sekitar 5-20 menit,” ungkapnya.

Sumardi menbahkan, selain dugunakan untuk akses jalan bagi warga, jrmbatan gantung ini juga menjadi icon desa dan akan dijadikan destunasi wisata bagi warga sekitar.

“Jembatan gantung ini sekarang menjadi icon desa. Antusias masyarakat untuk datang dan bersua foto di jembatan gantung ini sangat tinggi dan keberadaannya telah menjadi wisata,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *