JATENG MEMANGGIL – Para pelaku usaha di Kabupaten Blora jika butuh permodalan disarankan untuk menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) milik bank konvensional. Alasannya karena bunga pinjamannya yang relatif rendah dibanding pinjaman di bank lain.
Saran tersebut diungkapkan Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Blora, Kiswoyo melalui Kepala Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dindagkop UKM Kabupaten Blora, Wisnu Bambang Wijanarko.
“Pinjaman KUR memang bunganya rendah,” ujar Wisnu, panggilannya pada tim Media Memanggil, ditulis Minggu (21/1/2024).
Dikatakan oleh Wisnu, terkait berapa jumlah para pelaku UMKM yang mengajukan dana pinjaman ke KUR tahun 2022-2023, diakuinya pihak Dindagkop UKM Kabupaten Blora tidak mengetahui.
Alasannya, karena pelaku usaha langsung pinjaman ke perbankan atau lewat koperasi atau perbankan.
“Kita hanya memberikan informasi soal pinjaman itu, dan silahkan karena ada bank dengan pinjamanmodal dengan bunga rendah,” imbuhnya.
Sementara itu terkait bantuan hibah, Wisnu menyebutkan, pada tahun 2023 ada bantun hibah sebanyak satu kali untuk kelompok usaha bersama. Sumbernya dari dari APBD Kabupaten Blora.
“Ya ada bantuan hibah dari APBD unttuk kelompok usaha bersama,” paparnya.
Untuk mendapatkan bantuan, Dindagkop UKM Kabupaten Blora lebih dahulu melakukan seleksi terhadap penerima hibah yang layak, dalam hal ini bagi UMKM.
“Yang pernah kita bantu, itu sesuai dengan prosedural atau dalam hal ini peraturan bupati, sudah ada datanya. Agak lupa nomornya,” ujar Wisnu.
Terkait peraturan hibah, Wisnu mengatakan, persyaratannya harus dilengkapi. Kalau tidak lengkap, maka tidak bisa diusulkan.
“Karena itu masuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD bahwa itu ada usulan dan permintaan dari para pelaku usaha, aturannya seperti itu,”
Menurut Wisnu, selama belum persyaratan memenuhi syarat pihaknya tidak berani. Apalagi saat pengajuan hibah, buatkan ole tim survei keterkaitan dengan persyaratan. Seperti proposal apakah ada kekuranganatau tidak, hal itu akan disampaikan.
“Contohnya KUD dengan peratuan, nomor induk, alamatnya jelas dan lainnya,” tandasnya.
Soal Keberadaan KUR
Sementara itu terkait dengan pengajuan KUR sesuai data dari Bank Indonesia, hingga akhir tahun 2022, jumlah debitur KUR di Kabupaten Blora mencapai 16.650 orang.
Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 10,9% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 15.000 orang.
Untuk jenis KUR yang disalurkan di Kabupaten Blora terdiri dari KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Super Mikro.
KUR Mikro merupakan jenis KUR dengan plafon pinjaman paling kecil, yaitu maksimal Rp 50 juta. KUR Kecil memiliki plafon pinjaman maksimal Rp 500 juta, sedangkan KUR Super Mikro memiliki plafon pinjaman maksimal Rp 10 juta.