Advertisement

Dinas PMD: Internet Dorong Kemajuan Desa di Blora

Advertisement

JATENG MEMANGGIL – Internet kini tak lagi menjadi jaringan yang langka di Kabupaten Blora. Dari total 271 desa di kabupaten ini, hampir semua dimudahkan dengan jaringan internet, tak terkecuali di daerah terpencil di pinggir hutan.

Menurut Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, semua desa sudah ada jaringan internetnya. Termasuk misalnya desa-desa terpencil yang ada di Kabupaten Blora.

“Semua desa di kabupaten sudah ada jaringan internetnya,” tegasnya pada tim Media Memanggil, ditulis Selasa (30/04/2024).

Dengan mudahnya jaringan internet, bagaimana cara Dinas PMD Kabupaten Blora komunikasi dengan Pemerintah Desa?

Menurut Yayuk, panggilannya, karena semua desa sudah ada akses jaringan internet, jelas Dinas PMD sangat diuntungkan. Yaitu tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan pemerintah desa.

“Ya jelas jaringan internet di desa-desa memudahkan kita berkomunasi dengan pemerintahan desa,” tandasnya.

Desa di Blora dan Jaringan Internet

Sebagai catatan pada tahun 2021 jumlah desa di Kabupaten Blora yang memiliki akses internet baru 159 desa. Tetapi pada tahun 2022 desa yang memiliki akses internet bertambah menjadi 251 desa.

Meningkatnya jaringan internet masuk desa, karena beberapa faktor. Misalnya ada kegiatan pemerintah, seperti program Desa Bersinar (Desa Broadband Internet Nirkabel) yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dampak dari program tersebut, kecepatan akses internet desa-desa di Kabupaten Blora terus meningkat. Pada tahun 2022, rata-rata kecepatan akses internet di desa-desa di Kabupaten Blora mencapai 10 Mbps, meningkat dari 5 Mbps pada tahun 2021.

Peningkatan kecepatan ini memungkinkan masyarakat desa untuk mengakses berbagai layanan internet, seperti streaming video, bermain game online, dan mengakses e-learning.

Kemudahan jaringan internet desa-desa di Blora juga terus berkembang. Tak hanya diakses kantor pemerintahan desa, tetapi juga di tempat umum. Seperti di sekolahan, balai desa, warung-warung atau juga di area publik yang memang telah disediakan pemerintah maupun dari swasta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *