Advertisement

Bupati Tika Akan Gerakkan Seluruh Stakeholder di Kendal Untuk Mencagah Stunting

JATENG MEMANGGIL- Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, gerakkan orang tua asuh untuk ikut serta dalam mencegah Stunting melalui program Genting.

“Kami tidak ingin hanya masyarakat saja yang menjadi orang tua asuh, namun seluruh stakeholder dan lembag- lembaga lainnya di Kendal juga harus ikut andil dalam menekan atau mencegah stunting, khusunya di Kendal,” kata kata Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, saat acara Rembug Stunting dan Launching program Genting, di Aula DUPR Kendal, Kamis (13/03/2025).

Tika megaskan bahwa, stunting, masih menjadi isu nasional dan hampir semua kabinet di kementrian RI semua masih menyinggung terkait isu stunting.

“Angka stunting di Kendal pada 2021 meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni, sebesar 9,5 persen atau 5.017 orang balita, sedangkan pada tahun sebelumnya sebesar 8,3 persen atau 4.324 orang balita. Sedangakan di tahun 2023 naik 4,9 persen dibandingkan pada 2022,” terangnya.

Baca Juga:  Selebriti Indonesia Bersatu Dukung Palestina di Grand Iftar Indonesia

Tika menjelaskan, adapun program- program penurunan stunting di Kendal diantaranya yaitu, program Joko Ting- ting dan Golden Fasticket (rujukan tanpa antri bagi baduta stunting di RSUD Swondo Kendal).

“Pogram Genting ini, akan fokus pada penanganan stunting dan merumuskan program kegitan terkait penanganan stunting,” ujarnya.

Tika melanjutkan, salah satu penyebab terjadinya stunting diantara yaitu, kekurangan gizi, kesehatan remaja atau pengantin yang bermasalah dan lain sebagainya.

“Semua Stakeholder akan kita libatkan dalam perumusan ini dan kita berharap masyarakat juga aktif berpartisipasi dalam upaya penurunan stunting. Dengan penurunan angka stunting ini tentunya sangat mendukung program pemerintah pusat yakni, pengembangan SDM untuk mencapai generasi Indonesia Emas 2025,” terangnya.

Baca Juga:  Safari Ramadan, Kapolres Kendal: Kegiatan Ini Akan Memperkuat Jalinan Silaturrami Dengan Pondok Pesantren

Tika menegaskan, dalam upaya pencegahan stunting, pihaknya akan tingkatkan kegiatan Posyandu dan akan melakukan langkah startegis terbaru melalui Banggar perencanaan dengan gerakan orang tua asuh.

“Semoga kedepan- kegiatan Posyandu di Kendal bisa di tingkatkan, karena peran ibu- ibu PKK dalam penanganan stunting sangat besar. Dalam hal.ini ASN punya kewajiban menjadi orang tua asuh. Kami juga akan menggiatkan seluruh stakeholder, oraganisasi, lembaga dan juga para pelaku bisnis atau usaha di Kendal untuk ikut serta mencegah stunting,” tandasnya.

Baca Juga:  Polres Kendal Bersama Forwaken Bagi- bagi Takjil dan Ajak Anak- anak Yatim Buka Bersama

Sementara, Kapala DP3AKB Jateng, Retno Sudewi mengatakan, pihaknya bersama pemerintah kabupaten dan kota, akan terus menggencarkan berbagai program dan gerakan inovatif untuk percepatan penurunan stunting.

“Diantaranya melalui program Genting Kami berterima kasih kepada pemerintah kabupaten dan kota yang sudah bergerak bersama dan membuat inovasi-inovasi dalam penanganan stunting di Jateng,” tandasnya.

Retno menjelaskan, salah satu penyebab terjadinya stunting yaitu, akibat perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan.

“Selain itu juga meningkatkan perilaku kesadaran tidak buang air besar sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, serta mengonsumsi makanan bergizi” pungkasnya.

Penulis:
Zamroni
Editor:
Redaksi Jateng
Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *