
JATENG MEMANGGIL – Penguatan ekonomi rakyat menjadi satu dari empat aspek utama yang diprioritaskan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Ketiga aspek lainnya adalah percepatan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, menuturkan, keempat aspek itu menjadi landasan untuk mewujudkan visi pembangunan lima tahun ke depan, yaitu “Akselerasi Pembangunan Kolaboratif untuk Purbalingga Mandiri dan Sejahtera”.
Bupati menegaskan, pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai sektor terkait perekonomian masyarakat akan diperkuat.
“Kami akan memperkuat sektor UMKM, pertanian, dan pariwisata agar lebih berdaya saing. Scaling up bisnis UMKM, pengembangan smart farming, serta promosi wisata berbasis komunitas,” katanya.
Pemerintah daerah, imbuhnya, juga akan berupaya menarik lebih banyak investasi, dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
“Juga akan dilakukan pelatihan kompetensi yang menunjang karier di era dunia digital, dan membuka lapangan kerja melalui job fair,” tambahnya.
Lebih lanjut, di sektor infrastruktur, pemkab menargetkan peningkatan aksesibilitas wilayah, pengembangan hunian layak, serta perbaikan fasilitas publik.
“Kami meyakini, kualitas infrastruktur yang mantap, menjadi prasyarat untuk menggerakkan pilar-pilar pembangunan lainnya.,” jelasnya.
Sementara, ujarnya, reformasi birokrasi dan pelayanan publik menjadi pilar ketiga dalam RPJMD 2025-2029. Pemerintah akan mewujudkan efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi pelayanan publik, yang diwujudkan dengan menerapkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Ditambahkan, penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus keempat, yang diwujudkan dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan keterampilan tenaga kerja, agar masyarakat lebih kompetitif di era digital.
“Peningkatan kualitas manusia yang diukur dari aspek-aspek lahiriah, seperti tingkat pendidikan dan derajat kesehatan, ketahanaan sosial budaya yang adaptif dan harmonis,” terangnya.