JATENG MEMANGGIL- Mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta, saat ini telah banyak melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah Jawa Tengah, khususnya di daerah Kendal.
“Sepertihalnya yang sedang dilaksanakan mahasiswa kelompok 04 KKNT saat ini Desa Gondang. Universitas Alma Ata saat ini tengah melakukan sebuah sosialiasi yang berkaitan dengan cegah Stunting,” kata Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa KKN Alma Atta Yogyakarta, Nur Kholik, saat memberikan arahan kepada peserta didiknya, di Desa Gondang, Senin (21/08/2023).
Dalam sosialisasi itu, Nur Kholik mengatakan, melalui Program ini masyarakat akan lebih tahu bahwa stunting itu merupakan masalah kesehatan yang sangat serius, yang sampai dengan saat ini masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia.
“STUNTING merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita (anak di bawah usia 5 tahun) yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya,” tandasnya.
Sehingga, kata Nur Kholik, guna mengatasi hal itu, Kementerian Kesehatan telah melakukan langkah-langkah pencegahan-pencegahan strategis, di antaranya menjalankan rekomendasi Isi Piringku dalam sekali makan.
“Program sosialisasi ini dilaksanakan dengan bekerja sama antara Posyandu Melati (balita) dan Posyandu Mawar Merah (Lansia) desa Gondang yang di pandu oleh Ibu Widyastuti, dimana beliau telah memberikan waktu kepada seluruh mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata untuk menyampaikan pentingnya mencegah Stunting,” paparnya.
Nur Kholid mengungkapkan bahwa, dari hasil penelitian dari PBS terdekat mengenai Stunting yang dilakukan pada Maret 2022, Jawa Tengah mengalami Inflasi sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,58.
“Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Maret 2022 adalah kenaikan harga telur ayam ras, cabai merah, angkutan udara, minyak goreng, dan emas perhiasan. Penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah penurunan harga mobil, daging ayam ras, beras, tomat, dan cumi-cumi,” terangnya.
Nur Kholid menegaskan, tujuan diadakan sosialisasi ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat awam khususnya para ibu hamil, ibu yang memiliki anak (balita), dan para calon pengantin yang sedang menjaga kondisinya dalam mencegah stunting tersebut.
“Kegiatan ini diikuti sekitar 30 warga dan dihadiri 1 orang bidan dari Dinas Kesehatan Desa Gondang. Dalam sosialisasi itu kita juga memberikan arahan dalam menjaga gizi seimbang melalui protein hewani yang nantinya akan meminimalisir stunting yang terjadi di daerah Jawa Tengah khususnya Desa Gondang,” pungkasnya.