
JATENG MEMANGGIL- Ratusan Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI Rembang) gelar aksi unjuk rasa, di Depan Gedung DPRD Rembang, Kamis (27/02/2025).
Koordinator Aksi, Dandung, mengatakan bahwa, dalam aksi itu pihaknya mendesak DPRD Rembang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Rembang) untuk segera mengambil langkah konkret untuk menangani masalah tambang ilegal agar tidak semakin merugikan masyarakat.
“Kita menyoroti maraknya tambang ilegal di Rembang yang hingga kini belum ditangani dengan tegas oleh pemerintah daerah. Untuk itu kita melakukan aksi agar DPRD dan Pemkab Rembang segera menindaklanjuti,” katanya.
Selain itu, lanjut Dandung, pihaknya meminta Pemkab Rembang untuk segera mengevaluasi defisit PAD agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Pemkab harus berkolaborasi dengan DPRD dan segera mengambil langkah nyata guna memperbaiki kondisi keuangan daerah,” paparnya.
Sementara, Ketua GMNI Rembang, Hamim mengatakan, dalam aksi itu pihaknya juga menyuarakan terkait pendapatan anggaran daerah (PAD) yang dinilainya tidak sehat, serta program nasional seperti, makan bergizi gratis yang masih dalam tahap uji coba di Rembang..
“Aksi ini merupakan respons terhadap dinamika politik yang semakin hangat, baik di tingkat nasional maupun daerah,” ungkapnya.
Hamim menegaskan, aksi ini tidak hanya menyoroti isu-isu daerah, tetapi juga sejumlah persoalan nasional yang menjadi perhatian publik.
“Kami juga prihatin dengan beberapa permasalahan di Rembang yang kunjung dibenahi dan ditindaklanjuti dengan tegas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hamim menyampaikan, pihaknya mengkritisi program makan bergizi gratis yang dinilai hanya sebatas pemenuhan janji politik tanpa dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap pemerintah melakukan evaluasi agar program ini bisa dialihkan ke kebijakan yang lebih tepat sasaran,” terangnya..
Diketahui, aksi tersebut akhirnya berakhir setelah adanya penerimaan dari pihak DPRD Rembang untuk melakukan mediasi dengan perwakilan demonstran.
Mediasi tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, serta perwakilan dari Kodim dan Polres Rembang yang mengawal jalannya audiensi. Hingga aksi berakhir sekitar pukul 17.00 WIB, situasi tetap berjalan dengan aman dan kondusif.
“Dengan adanya aksi ini, diharapkan pemerintah daerah dapat lebih responsif dalam menyikapi berbagai permasalahan yang diangkat oleh mahasiswa dan masyarakat guna menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik,” pungkasnya.