
JATENG MEMANGGIL- Jalan rabat beton di Dusun Sudimoro, Kertomulyo, Brangsong, Kabupaten Kendal ambrol akibat tanggul sungai Blorong di titik jalan itu longsor.
Jalan rapat beton dengan lebarnya 4 meter itu mengalami kerusakan sepanjang 20 meter.
Akibat longsornya tanggul sungai Blorong yang berdempetan dengan jalan tersebut mengakibatkan tanah yang ada di bawah jalan rapat beton itu tergerus air sungai Blorong disaat air sungai Blorong meluap.
Jalan rabat beton itu merupakan akses utama warga Desa Kertomulyo dan Tunggulsari, khususnya dusun Sudimoro dan Welang.
Menurut pengakuan salah seorang warga Kertolmulyo, Fahrudin mengatakan, jalan rapat beton yang ambrol itu merupakan jalur utama warga Dusun Sudimoro. Fahrudin juga mengungkapkan rasa kekhawatirnya jika pihak pemerintah tidak segera memperbaikinya, akses ekonomi warga akan terganggu.
“Jalan ini akses utama petani ke sawah. Anak-anak sekolah juga terdampak, sekarang harus putar balik, jauh,” kata Fahrudin, saat ditemui jurnalis asal Kendal, Senin (03/03/2025).
Fahrudin menambahkan, kondisi jalan yang ambrol itu saat ini semakin parah dan membahayakan pengguna jalan. “Kondisinya sekarang seperti jurang dan tinggal setapak. kalau hujan jalan yang tinggal setapak itu jadi licin. Bisa saja orang yang lewat terpeleset dan jatuh,” terangnya.
Fahrudin berharap pemerintah segera melakukan perbaikan sebelum kondisi semakin memburuk. “Kalau tidak segera diperbaiki, saya khawatir kerusakan makin parah,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kendal, Sudaryanto mengatakan bahwa, yang rusak sebenarnya adalah tanggul sungai, bukan jalan desa.
“Itu yang rusak sebetulnya tanggul sungai. Tanggul beton itu dibuat jalan oleh desa,” terangnya.
Sudaryanto menambahkan, ambrolnya tanggul tersebut telah dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepada Sekretaris Daerah (Sekda Kendal) sebagai kejadian bencana alam.
“Sudah disurvei PUPR Kendal dan Pusdataru Provinsi,” ujarnya.
Sudaryanto menegaskan, saat ini pihaknya masih menunggu rencana teknis dari Pusdataru, mengingat Sungai Blorong berada di bawah kewenangan provinsi.
“Fokusnya di tanggulnya, kita masih menunggu rencana teknis dari Pusdataru,” pungkasnya.