JATENG MEMANGGIL- Pelaksanaan Pilpres 2024 sudah semakin dekat dan tinggal menghitung hari. Kesiapan dan persiapan dari ketiga pasangan calon terus dilakukan, tak terkecuali pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.
Tim relawan Ganjar Pranowo terus berbenah untuk menghantarkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI periode 2024 – 2029, termasuk Relawan Jaringan Ganjar Nusantara (JAGA-NU) yang saat ini masih terus bergerak memberikan dukungan kepada paslon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 03.
Detik-detik akhir, JAGA-NU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajak warga, tokoh agama, kiai, ulama dan santri untuk memenangkan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Kita terus bergerak dengan melaksanakan kegiatan- kagiatan yang dikemas dalam bentuk pengajian seperti halnya saat ini kita melaksanakan pengajian kitab Fakhurrozi bersama KH Asyhari Abta,” kata Ketua JAGA-NU DIY, Kiai Muhammadun MSI,” saat menggelar pengajian di Tegalsari, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Sabtu (10/02/2024).
Kiai Muhammadun MSI, yang juga Pengasuh Ponpes Bil Qolam Wonocatur Banguntapan, Bantul mengatakan, dalam kegiatan pengajian yang digelarnya saat ini, pihaknya juga melaksanakan deklarasi dukungan kepada paslon nomer urut tiga.
“Selain ngaji, kita juga melaksanakan doa bersama dan deklarasi kiai, ulama, tokoh agama, santri dan juga warga Nahdliyyin yang ada di DIY dan sekitarnya untuk memenangkan paslon nomer urut 03 yakni Ganjar-Mahfud,” ujarnya.
Kiai Muhammadun menegaskan, deklarasi tersebut, merupakan bentuk dukungan nyata dan semagat juang JAGA-NU DIY untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
“Ini bentuk dukungan kami dan para ulama, kiai, santri dan warga Nahdliyin untuk memenangkan Ganjar Mahfud di detik-detik masa akhir kampanye,” tuturnya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Tegalsari, KH Asyhari Abta menyampaikan bahwa, sosok Ganjar merupakan sosok calon pemimpin yang paling sederhana. Menurutnya, Ganjar mampu merasakan kondisi masyarakat bawah.
“Sebab Ganjar lahir dari bawah. Bukan hanya itu, Ganjar juga sosok yg sudah pengalaman dalam memimpin masyarakat di Jateng,” tuturnya.
Kiai Asyhari menuturkan bahwa, dirinya juga melihat Ganjar sebagai sosok yang bisa jadi solusi dalam pemberantasan korupsi. Selain itu, lanjut Kiai Asyhari, Ganjar tidak punya riwayat hitam atau negatif seperti, korupsi, kolusi dan nipotisme.
“Apalagi didampingi Prof Mahfud yang dikenal sebagai panglima hukum,” pungkas Kiai Asyhari, yang saat ini juga menjabat sebagai Mustasyar PWNU DIY.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya:
1. KH. Asyhari Abta, Pengasuh Pon Pes Tegalsari, Mustasyar PWNU DIY.
2. KH. Ijtabahu Robbuhu, Pengasuh Komplek Arafah Pon Pes Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
3. KH. Beny Susanto, Pengasuh Pon Pes Sunan Kalijaga, Wakil Katib Syuriah PWNU DIY.
4. Prof. Dr. KH. Rochmat Wahab, Mantan Ketua PWNU DIY
5. KH. Abdul Halim Nasution, Wakil Ketua PCNU Kota Yogyakarta.
6. Kiai Alwi Fuadi, Pimpinan Majelis Taklim Manakib Syekh Abdul Qosir Al Jailani Yogyakarta, Rais Syuriah MWCNU Depok.
7. Kiai Ngabdul Haq Mshurori, Kaji Selusin Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
8. Drs. KH. Suharto, Pengurus PCNU Sleman.
9. KH. Rahmat Fauzi, Pengasuh Pon Pes Ki Hajar Dewantara Sleman, Yogyakarta.
10. KH. Ahmad Rozi, Mustasyar PCNU Sleman
11. KH. Siswanto, Pengurus MWCNU Depok Sleman.