DKPPP Temanggung Bagikan Ribuan Sayur Gratis

DKPPP Temanggung Bagikan Sayur Gratis (Jateng Memanggil/Ist)

JATENG MEMANGGIL - Warga Temanggung antusias menyerbu 2.500 paket sayuran gratis, yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) setempat, bersama Kelompok Tani Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Senin (24/3/2024) sore.

Selain membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sayuran saat Ramadan, kegiatan itu juga untuk memperkenalkan hasil produk hortikultura petani Temanggung.

Baca juga: Kirab Budaya Desa Pekuncen, Ratusan Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi, Cari Keberkahan

Dalam kurun waktu satu jam, 2.500 paket sayur berisi sayur kubis, tomat, cabai, onclang, dan sawi, habis dibagikan.

Kepala Desa Kataan, Muhammad Badrun mengatakan, paket sayuran tersebut merupakan patungan dari kelompok tani di wilayahnya, mengingat Desa Kataan adalah salah satu sentra penghasil sayur mayur dan produk hortikultura di Temanggung.

Karena di Desa Kataan itu mayoritas, yang dulunya fokus di dunia pertembakauan, sekarang itu hampir 85 sampai 90 persen sudah menggeluti bidang sayuran, cabai, dan produk-produk hortikultura, katanya.

Baca juga: Apakah Hari Ini Tanggal Merah? Simak Ulasannya Di sini!

Sementara itu, Kepala DKPPP Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian petani kepada warga sekitar, sekaligus membantu menyerap hasil panen petani dan memperkenalkan produk pertanian Temanggung.

Ini memang kegiatan yang rutin dilakukan petani Desa Kataan di bulan Ramadan. Tujuannya adalah untuk berbagi hasil pertanian mereka dengan masyarakat di perkotaan, katanya.

Baca juga: Dukung Program Ketahanan Nasional, Anggota DPR RI, Fadholi Ajak Para Kader Partai Kawal Demokrasi

Joko mengingatkan, saat ini para petani harus mewaspadai penyebaran hama penyakit, mengingat masih adanya hujan yang dikhawatirkan dapat berpengaruh pada sektor pertanian.

Karena musim kayak gini ini kan lebih hangat, lebih lembab, jamur akan lebih cepat, serangan hama lebih cepat, tikus kadang juga lebih cepat. Jadi cuma itu aja sebenarnya. Kalau secara produksi ada penurunan, tetapi tidak signifikan, hanya petani harus ekstra di sisi pengolahan, pemeliharaan, dan sebagainya, tegas Joko.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru