JATENG MEMANGGIL- Ratusan masyarakat Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal berebut gunungan hasil bumi dalam acara Kirab Budaya Desa Pekuncen.
Kirab budaya Desa Pekuncen itu di gelar disepanjang ruas Jalan Desa Pekuncen hingga menuju makam Sunan Abinawa. Dalam kirab budaya itu masing-masing perwakilan RT dan komunitas di Desa Pekuncen berjalan sambil memikul gunungan hasil bumi, dimulai dari halaman Balai Desa Pekuncen menuju makam Pangeran Benawa.
Baca juga: Lima Puisi Karya Bara Luqmana Bisa Dijadikan Refrensi Tugas Sekolah
Berbagai jenis kesenian dan potensi kebudayaan ditampilkan peserta untuk memeriahkan kirab budaya tersebut. Tampak ratusan warga Pekuncen mengenakan kostum beragam budaya jawa mengikuti pawai kirab budaya sejauh sekitar 1 kilometer.
Hal itu disampaikan oleh ketua panitia pelaksana Kirab Budaya Desa Pekuncen, Suseno Edy, saat acara Kirab Budaya Desa Pekuncen, di Desa Pekuncen, Rabu (25/06/2025).
Suseno mengatakan, dalam kirab budaya itu mamyarakat menampil berbagai ragam kesenian dan budaya. Selain itu warga Pekuncen juga mengumpulkan ratusan hasil pertanian untuk dibuat gunungan hasil bumi.
"Gunungan hasil bumi ini sebagai wujud rasa syukur kita kepada tuhan yang maha esa atas limpahan rahmatnya," ungkapnya.
Edy menjelaskan, selain arak- arakan gunungan hasil bumi, dalam rangkaian kirab budaya tersebut pihaknya juga melaksanakan penjamasan mustaka masjid peninggalan Sunan Abinawa.
"Mustaka peninggalan Sunan Abinawa ini sudah berusia 4 abad lebih. Penjamasan ini kita lakukan di malam hari sebelum acara kirab budaya. Karena pada waktu kanjeng Sunan Abinawa membuat mustaka ini dilakukan di malam hari, agar tidak di ketahui orang," paparnya.
Untuk itu, lanjut Suseno, penjamasan mustaka ini juga dilakukan dimalam hari, dengan membawa mustaka ke gua Kukulan yang letaknya tak jauh dari makam Sunan Abinawa untuk dilakukan ritual dan pensucian mustaka dari sumber air Banger (red- bau tak sedap) yang letaknya tak jauh dari gua Kukulan Kukulan itu.
"Setelah disucikan, mustaka dibawa kebalai desa di waktu malam, agar tidak ada masyarakat yang melihat. Kemudian di pagi harinya kita laksanakan pengarakan bersama kirab budaya gunungan hasil bumi menuju makam Sunan Abinawa," tandasnya.
Salah seorang warga Pakuncen, Ningsih mengaku, ia rela berdesak- desakan untuk mendapatkan hasil bumi yang dibuat gunungan dalam kirab budaya tersebut. Dirinya juga meyakini jika hasil bumi yang ia dapatkan dari gunungan itu akan bisa membawa keberkahan hidup.
Baca juga: Apakah Hari Ini Tanggal Merah? Simak Ulasannya Di sini!
"Saya dapat banyak ini. Ada jagung, sayur- sayuran, buah- buahan yang nantinya akan saya tanam kembali dan sebagian lainnya saya masak untuk dimakan bersama keluarga, dengan harapan akan bisa membawa keberkahan dalam hidup," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pekuncen, Santoso mengatakan kirab budaya Desa Pekuncen ini berlangsung selama dua hari. Dimulai dari hari Minggu 22 Juli 2025 dengan rangkaian acara pentas seni dan budaya.
Kemudian, laniut Santoso, di hari kedua ini dilanjutkan dengan kirab budaya hasil bumi dan penjamasan atau pensucian mustaka masjid peninggalan Sunan Abinawa.
"Kirab budaya ini merupakan salah satu rangkaian dalam menyambut haul akbar Sunan Abinawa yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan depan. Setelah ini kita juga masih akan melaksanakan berbagai kegiatan dalam menyambut haul Sunan Abinawa," ujarnya.
Santoso menjelakan, Desa Pakuncen merupakan salah satu desa wisata religi di Kendal. Sedangkan acara kirab budaya ini merupakan acara rutin tahunan Desa Pakuncen dalam menyambut haul Sunan Abinawa.
"Dengan digelarnya acara Kirab Budaya Desa Pakuncen ini desa Pekuncen lebih bisa dikenal masyarakat luas, karena selama ini Desa Pekuncen sudah dikenal dengan wisata religinya, yaitu wisata religi Sunan Abinawa," paparnya.
Baca juga: Dukung Program Ketahanan Nasional, Anggota DPR RI, Fadholi Ajak Para Kader Partai Kawal Demokrasi
Santoso juga berharap, ke depannya Desa Pekuncen bisa semakin berkembang luas dan dikenal dikancah internasional. Santoso mengatakan, tidak menutup kemungkinan Desa Pakuncen bisa dikenal di kancah Internasional dengan wisata releginya, karena banyak warganya yang singgah di luar negri yang bisa mempromosikan desanya tersebut.
"Wisala religi di Pakuncen sudah mulai dikenal orang banyak, baik dari daerah sendiri maupun luar daerah Kendal. Bahkan, dihari- hari tertentu sepeti malam Jumat Kliwon pengunjungnya lebih dari lima ribu pengunjung, apalagi saat haul Sunan Abinawa, pengunjung membludak," tuturnya.
Dikatakan, dalam kirab budaya ini sedikitnya ada 21 gunungan yang berisi macam-macam hasil bumi dan olahan. Mulai dari jajanan pasar, sayuran, buah-buahan dan sebagainya.
Ditempat yang sama, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan, kegiatan merti desa ini merupakan salah satu cara masyarakat dalam melestarikan kearifan lokan dan budaya.
"Desa Pakuncen merupakan salah satu desa wisata relegi di Kendal. Untuk itu kami hadir sebagai bentuk perhatian kami dalam meningkatkan pemberdayaan wisata sesuai visi- misi Pemkab Kendal," pungkasnya.
Editor : Zamroni