Dinkes Rembang Akan Gencarkan Imunisasi Polio

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Maria Rehulina. (Jateng Memanggil/hms)

JATENG MEMANGGIL - Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, akan menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penemuan kasus polio di kota setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Maria Rehulina menyampaikan, Sub PIN Polio akan dilakukan dua putaran.

Baca juga: Kirab Budaya Desa Pekuncen, Ratusan Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi, Cari Keberkahan

Putaran pertama dilaksanakan pada 15 hingga 21 Januari 2024, dan putaran kedua pada 19 hingga 25 Februari 2024, ditambah lima hari sweeping di masing-masing putaran.

"Untuk lokasi Sub PIN Polio, akan dilakukan di sekolah, posyandu, Puskesmas, atau layanan kesehatan di desa," ujar Maria, panggilannya, ditulis Jumat (12/1/2023).

Menurutnya, meskipun hanya ada satu kasus polio, pemerintah sudah menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Mengingat Indonesia sudah dinyatakan bebas polio atau eradikasi sejak 2014.

Maria menjelaskan, jika PIN dilakukan secara nasional di semua daerah, maka Sub PIN Polio 2024 hanya di daerah yang berstatus KLB, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Demikian pula di Jawa Timur dan DIY. Karena DIY dekat dengan Klaten, jelasnya, saat ditemui awak media di ruang kerjanya.

Baca juga: Apakah Hari Ini Tanggal Merah? Simak Ulasannya Di sini!

Terkait sasaran Sub PIN Polio ini, imbuhnya, adalah anak usia 0 sampai 7 tahun 11 bulan 29 hari. Walaupun anak tersebut imunisasinya sudah lengkap, harus tetap mengikuti Sub PIN Polio. Yakni, sebanyak 66.232 anak.

Maria menambahkan, pihaknya sudah berangkat ke Semarang untuk mengambil vaksin polio di Dinkes Provinsi Jawa Tengah.

Untuk menyukseskan Sub PIN Polio, lanjut Maria, pihaknya telah melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan lintas sektor hingga ke tingkat desa. Selain itu, juga menggandeng tim penggerak PKK, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

Kami menegaskan, vaksin polio ini halal dan aman. Efek sampingnya juga minimal sekali, karena imunisasi vaksin polio ini secara tetes. Kalaupun ada efek samping, itu diare, biasanya tidak berat, tambahnya

Baca juga: Dukung Program Ketahanan Nasional, Anggota DPR RI, Fadholi Ajak Para Kader Partai Kawal Demokrasi

Dia mengungkapkan, orang yang terkena virus polio bisa saja tidak mengalami gejala. Namun, yang bersangkutan bisa menularkan virus polio.

Hanya 25 persen orang yang terkena polio yang menimbulkan gejala. Gejalanya ini demam, nyeri tenggorokan, kaki sebelah terasa lumpuh layu dan sakit. Gejalanya ini berlangsung cepat, ketika anak terkena polio, kemudian bermanifestasi menjadi keluhan dan menjadi lumpuh itu dekat, bisa dua tiga hari, jelas Maria.

Dengan imunisasi polio lengkap, imbuhnya, maka anak itu bisa terhindar dari virus tersebut. Jikapun tertular, anak tersebut tidak menimbulkan efek yang berbahaya.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru