JATENG MEMANGGIL- Peringati Hari Jadi Kendal, Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar kegiatan seni budaya barongan dan wayang kulit. Pagelaran seni budaya ini merupakan rangkaian kegiaran peringatan Hari Jadi Kendal ke-420.
Pagelaran wayang kulit ini menampilkan dalang asal Pemalang, Ki Mangun Yuwono, dengan membawakan lakon "Srikandi Mbangun Kendal" yang sarat pesan moral dan nilai-nilai kepemimpinan.
Baca juga: Five Minutes, Stevan Pasaribu dan Duo Anggrek Guncangkan Pangung Karnaval SCTV di Kendal
"Saya menyambut baik atas terselenggaranya pagelaran wayang kulit ini dan kami menyampaikan aspresiasi kepada para seniman, budaya dan seluruh masyarakat Kendal yang sudah berkenan melestarikan tradisi yang diwaris leluhur," kata Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, saat membuka acara Pagelaran Wayang Kulit, di Alun- alun Kendal, Minggu (27/07/2025) malam.
Jadi, lanjut Bupati Tika, pagelaran wayang kulit ini merupakan upaya pelestarian seni budaya wayang kulit yang menjadi salah satu pilar kebudayaan bangsa.
"Karakter wayang kulit ini jasanya bisa mempengaruhi habitat kehidupan yang bermartabat dan bisa membangkitkan semangat hidup yang lebih baik," tandasnya
Seni budaya wayang kulit ini, kata Bupati Tika, merupakan salah satu media yang bisa menginformasikan segala sesuatu sekaligus menjadi hiburan masyarakat.
"Dalam pagelaran wayang kulit ini, si dalang, bisa banyak menyisipkan pesan moral, sosial bahkan bisa memberikan hiburan tontonan yang bisa difahami kemudian menjadi tuntunan dan banyak filosofi yang bisa didaptkan dari pagelaran wayang kulit ini," tandasnya.
Bupati Tika menyampaikan, ditengah kemajuan teknologi yang sekarang sudah merajalela dan begitu mudahnya masyarakat sekarang bisa mengakses segala informasi melalui dunia digital, termasuk kemudahan dalam mengakses budaya- budaya asing. Untuk itu, lanjut Tika, semua punya tanggung jawab, agar bagaimana budaya yang diwariskan leluhur bisa terus di jaga dan dilestarikan ditengah kemajuan teknologi saat ini.
"Dimomen Hari Jadi Kendal ke-420 ini kita juga mengupayakan pelestarian budaya nasional seperti seni budaya wayang kulit. Kami sengaja menggelar kegiatan seperti ini supaya masyarakat khususnya generasi- generasi muda kita mengenali tradisi asli Kendal," tandasnya.
Tika menjelaskan, dalam peringatan Hari Jadi Kendal, pihaknya telah melaksanakan berbagai rangkaian kegaitaan sosial, olahraga, pendidikan, pemberdayaan ekonomi hingga hiburan masyarakat.
"Setelah kegiatan ini, masih ada kegaiatan lainnya lagi yaitu, Kendal Open Fair yang akan dilaksanakan pada 10-16 Agustus 2025 dan di tanggal 16 Agustus 2025 itu diacara penutupannya, akan ada sholawatan bersama Gus Azmi," tuturnya.
Sementara itu, Ketua panitia kegiatan, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan bahwa pagelaran tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kendal.
Baca juga: Inilah Rangkaian Kegiatan Hari Jadi Kendal ke-420, Pantengin Jadwalnya!
“Wayang merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia yang sangat disenangi oleh masyarakat. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam melestarikan budaya lokal,” ujarnya.
Sebagai informasi, sebelum pertunjukan utama dimulai, masyarakat terlebih dahulu dihibur dengan berbagai pementasan kesenian tradisional. Di antaranya adalah kuda lumping, seni barong, dan atraksi kesenian rakyat lainnya yang menyedot perhatian warga.
Editor : Zamroni