JATENG MEMANGGIL- Anggota komisi VII DPR RI, Samuel Watimena ingin potensi- potensi di wisata Pantai Indah Kemangi (PIK) di Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah untuk di maksimalkan dan dikelola dengan baik.
"Saya melihat potensi keindahan alam dan keberadaan pohon pinus di sepanjang 2,7 kilo meter pinggir pantai PIK ini sangat bagus. Tentu ini bisa dikembangkan lagi agar bisa lebih bisa menciptakan pemandangan yang menenangkan dan menawan," kata Samuel Watimena, anggota komisi VII DPR RI dari Fraksi PDIP, saat melakukan kunjungan kerja di PIK, Jumat (16/05/2025).
Samuel mengaku, sudah tiga kali ia melakukan kunjungan kerja di Kendal terkait dengan pengembangan desa wisata.
"Ketika saya melihat banyak potensi di PIK ini, bersamaaj dengan adanya program dari Kementrian Pariwisita yakni, program bimbingan teknis terkait pengelolaan desa wisata saya mengusulkan wisata PIK bisa diikutkan program terssbut, agar bisa mendapatkan pembinaan.
"Saya berpesan, bagi desa wisata yang ingin berkembang, jangan saling bersaing satu sama lainnya. Akan tetapi bersainglah pada diri kita sendiri, artinya, jangan melihat capaian desa wisata lain, namun lihatlah desa wisata kita sendiri apakah capaian hari ini lebih baik dari hari kemarin. Jika hal itu bisa dilakukan maka desa wisata tersebut bisa terus berinovasi," tandasnya.
Ia juga menyinggung terkait adanya problem sampah yang ada di beberapa destinasi wisata di Kendal, termasuk di PIK
"Untuk mengatasi problem sampah ini yang pertama yang harus dilakukan yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah," tetangnya.
Kemudian, lanjur Samuel, pihak- pihak penyedia fasilitas yang ada di wisata seperti, warung makan dan lain sebainya itu harus menyediakan tempat sampah tersendiri dan memberikan menghimbau kepada para pengunjung untum tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Samuel melanjutkan, meskipun di PIK sudah menyediakan tempat pembuang sampah di satiap sudut ruang lingkup wisata. Namun dari pihak pengelola harus tetap memberikan himbauan kepada pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Banyak potensi di PIK yang bisa dikelola dan jika mau berinovasi saya yakin PIK bisa lebih berkembang," ungkapnya.
Menurut Samuel, desa wisata memiliki dampak besar terhadap perekonomian daerah, termasuk pertubuhan ekonomi di sektor UMKM atau kerajinan tangan serta sektor ekonomi kreatif dan lain sebagainya.
"Perokonomian daerah dapat berkembang pesat seiring dengan peningkatan pariwisata. Saya berharap desa wisata di Kendal dapat menjadi penggerak utama ekonomi," tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar Kendal) Achmad Ircham Chalid menjelaskan,berdasarkan data di Disporapar Kendal, terdapat 21 desa wisata yang sudah terdaftar secara resmi dari total 266 desa di Kendal.
"Selain Desa Jungsemi yang menjadi desa wisata, diantaranya ada Desa Wisata Magelung di Kaliwungu Selatan yang mengusung konsep wisata keluarga dan edukasi. Desa wisata lainnya berada di Desa Kalikesek Kecamatan Limbangan," paparnya.
Selanjutnya, kata Ircham ada juha desa wisata Kutoharjo Kaliwungu dan Pakuncen Pegandon masuk kategori desa wisata religi.
"Kalau di Desa Jungsemi ada PIK masuk kategori desa wisata alam. Desa wisata budaya juga ada yaitu di Desa Jenarsari masuk dssa wisata budaya.
Ircham mengatakan, untuk menunjang pariwisata di Kendal, pihaknya melaksanakan kegiatan festival desa wisata di beberapa tempat wisata di Kendal. Selain itu pihaknya juga mempromosikan wisata- wisata di Kendal melalui media dan medsos.
"Dalam event itu desa- desa wisata di Kendal akan memamerkan atau mempromosikan potensi wisata yang mereka punya," pungkasnya.