JATENG MEMANGGIL- Merti Desa Limbangan ke 393, warga Limbangan, Kabupaten Kendal, gelar kirab budaya dan doa bersama di makam leluhur.
"Tradisi Merti Desa Limbangan Kendal ini merupakan tradisi turun temurun, yang diwariskan oleh para leluhur. Tradisi jawa Merti Desa atau perayaan hari jadi suatu daerah ini, di mana warga desa secara gotong royong mengadakan suatu kegiatan prosesi untuk menghormati lelulur atau tokoh masyarakat desa setempat," kata Ketua Panitia Merti Desa Limbangan Chandra, Sabtu (03/05/2025).
Lebih lanjut Chandra mengatakan, dalam tradisi Merti Desa, biasanya warga mengadakan beberapa kegiatan termasuk dengan kirab atau pawai hasil bumi dan sejenisnya untuk menuju titik tertentu, biasanya ke makam leluhur desa/dusun. Di makam tersebut para sesepuh desa, perangkat desa serta masyarakat melaksanakan doa bersama.
"Merti Desa merupakan perayaan hari ulang tahun suatu wilayah. Pada Merti Desa Limbangan yang ke 393, Pemerintah Desa Limbangan beserta tokoh masyarakat menggelar serangkaian kegiatan," ungkapnya.
Candra menegaskan, tujuan dari pelaksanaan Merti Desa adalah menghormati leluhur atau tokoh masyarakat setempat.
"Selain itu juga untuk melestarikan atau nguri nguri kearifan budaya lokal. Merti Desa Limbangan ini tiap tahun rutin dilaksanakan dengan berbagai serangkaian kegiatan yang melibatkan semua masyarakat Limbangan," tandasnya.
Candra menuturkan, kegiatan Merti Desa Limbangan ini, dimulai dari hari Selasa Legi 29 April 2025 dilakukan bersih sendang. Kemudian pada tanggal 1 Mei 2025 diadakan tahlil dan doa bersama di makam Ki Ageng Mataram,
"Untuk puncak peringatan Merti Desa Limbangan jatuh pada 2 mei 2025, dengan melaksanaan Kirab Budaya dan hasil bumi, dilanjutkan malam harinya ada pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh dalang Ki Bambang Wiji Nugroho dari Bantul Jogjakarta. Terakhir pertunjukkan pentas kuda lumping pada Sabtu 3 Mei 2025, terangnya.
Candra menjelaskan, dalam kegiatan kirab budaya ini, warga melalukan pawai, dimulai start dari lapangan Limbangan menuju pasar Limbangan kemudian ke arah Kecamatan Limbangan serta finish di masjid Baiturrahim Desa Limbangan.
"Semoga kegiatan ini membawa keberkahan serta bermanfaat khusunya bagi warga Limbangan. Kami berharap kedepan Desa Limbangan menjadi maju, semakin jaya, serta lestari. Dan tak lupa untuk tetap menjaga dan melestarikan kearifan budaya asli dari Desa Limbangan ini yg penuh sejarah dan menjadi khasanah budaya nasional, ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Limbangan Munjiyah mengucapkan berterimakasih kepada seluruh warga Desa Limbangan yang telah ikut berpartisipasi dalam rangka merti desa ini.
"Meskipun diguyur hujan warga tetap antusias dan semangat mengikuti kegiatan kirab budaya sampai selesai. Saya mewakili perangkat desa sekali mengucapkan terimakasih banyak untuk semua unsur yang terlibat dalam mensukseskan acara ini, ungkapnya.
Ia berharap, kedepan kegiatan seperti ini bisa lebih ditingkatkan kembali, mengingat kegiatan tersebut merupakan suatu kearifan lokal peninggalan leluhur yang harus dilestarikan.
Untuk berikutnya semoga bisa lebih meriah lagi dan harus tetap di jaga serta dipertahankan budaya asli kita, pungkasnya.
Salah seorang warga Limbangan, Niken yang mendapatkan salah satu sayuran dari gunungan tersebut mengaku senang dan bersyukur mendapat sayuran dari gunungan tersebut.
Alhamdulillah bisa mendapatkan sayur kacang dan yg timun, semoga barokah untuk kita semua, paparnya.