JATENG MEMANGGIL- Wilayah pantai pesisir utara Kendal, menjadi langganan banjir rob di setiap tahunya. Yang lebih menyedihkan lagi, banjir rob musim tahun ini lebib besar dibanding tahun sebelumnya.

Debit air banjir rob yang naik ke pemukiman warga musim tahun ini mencapai ketinggian hingga lutut orang dewasa.

Salah satu wilayah pesisir utara Kendal yang terendam banjir rob saat ini ialah Kelurahan Karangsari Kabupaten Kendal.

Dalam kurun satu pekan terakhir ini, wilayah tersebut masih terendam banjir rob. Akibat banjir rob itu ratusan rumah di Kelurahan Karangsari Kendal terendam banjir rob.

Menurut pengakuan warga Kelurahan Karangsari Kendal, Riska mengatakan, ketika musim rob tiba datang, waktu naiknya air tidak menentu, terkadang pagi, siang, sore atau bahkan bisa datang di malam hari.

"Hingga saat ini ketinggian banjir rob mencapai lutut orang dewasa. Beberapa warga juga sudah ada yang mengungsi dan sebagian warga memilih bertahan. Bahkan ada juga warga yang tidur di kapal atau perahu miliknya," kata Riska saat ditemui dikediamannya, Rabu (28/05/2025).

Lebih lanjut Riska menyampaikan bahwa banjir rob musim tahun ini sudah berjalan sekitar satu minggu. Banjir rob kali ini paling parah daripada tahun sebelumnya. Pasalnya ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

“Desa kita sudah menjadi langganan banjir rob setiap tahunnya dan yang paling parah terjadi pada musim tahun ini. Ketinggian air sampai lutut orang dewasa,” tandasnya.

Riska berharap kepada Pemerintah Daerah supaya segera mengatasi persoalan banjir rob yang setiap tahun terjadi di Karangsari Kendal.

“Kita warga berharap kepada Pemerintah agar segera menangani banjir rob yang melanda kampung kami, karena dampak dari rob ini sangat membuat aktivitas warga setempat terganggu seperti anak – anak sekolah dan bagi para pekerja,” tandasnya.

Dikatakan, beberapa waktu lalu, Bupati Kendal sudah meninjau langsung ke lokasi dan memberikan bantuan sembako serta pendirian dapur umum di Keluarahan Karangsari Kendal.

Sementara, koordinator dapur umum Warsuti menyampaikan bahwa, terkait dapur umum, pihaknya mengaku mendapat bantuan dari Bupati Kendal dan beberapa dinas terkait seperti PMI Kendal, Baznas Kendal, Dinsos, BPBD Kendal. Dapur umum tersebut memasak untuk persediaan makanan warga setempat dengan jumlah kurang lebih 200 bungkus.

“Dapur umum ini untuk memasak persedian makanan bagi warga RT 1 RW 5 Karangsari Kendal. Selama satu hari bisa memasak nasi bungkus sekitar 200 bungkus. Namun dapur umum tersebut hanya berjalan selama tiga hari. Dan sekarang belum ada bantuan lagi dari pemerintah,” tandasnya.

Warsuti menilai, dampak dari banjir rob ini membuat warga merasa tidak nyaman, apalagi sebagian warga sudah terjangkit penyakit seperti demam berdarah dan diare. Ia berharap adanya upaya pencegahan atau penanganan serius untuk mengatasi banjir rob yang melanda di wilayah Karangsari Kendal.

“Ada beberapa warga yang sakit diare dan demam berdarah. Hal ini sangat membuat masyarakat tidak nyaman. Selain itu tambak milik warga juga terendam banjir rob. Semoga ada tindakan atau upaya pencegahan dari pemerintah agar kedepan banjir rob tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 1 RW 5 Kelurahan Karangsari Kendal, Tarno mengatakan, sebenarnya sudah pernah dilakukan peninggian tanggul di bibir sungai, namun masih kalah dengan besarnya rob. Sehingga air rob dari sungai tetap meluber ke pemukiman.

"Warga berharap agar dilakukan peninggian tanggul di bibir sungai, serta peninggian jalan. Kami sudah menyampaikan kepada perangkat Kelurahan maupun ke dinas terkait supaya segera dilakukan penanganan, namun belum ada jawaban yang pasti,” pungkasnya.