JATENG MEMANGGIL – Konversi energi atau proses pengubahan jenis energi menjadi energi lain tidak menghilangkan peluang kerja sub sektor migas.
Demikian disampaikan sekretaris jenderal kementerian energi dan sumber daya mineral (KESDM), Dadan Kusdiana saat menyampaikan materi pada One Day With Experts (1DWE) di Aula Kuda laut Lantai 2 PEM Akamigas, Sabtu (27/04/2024).
“Dari prodi gak usah khawatir. Dengan adanya konversi energi, pendekatan ilmunya adalah sama. Masih ada juga kilang, masih ada juga pengolahan dan sebagainya,” ucapnya dihadapan mahasiswa tingkat 1 dan perwakilan organisasi mahasiswa PEM Akamigas.
“Pokoknya jangan khawatir, masih banyak industri yang menggunakan bahan baku dari migas seperti pupuk, bahan-bahan sintetis, dan masih banyak lagi. Kalian perhatikan HP kalian, bisa berbentuk HP itu juga masih memerlukan bahan baku migas,” imbuhnya.
Selain menjawab tentang kekhawatiran para mahasiswa tentang peluang kerja di era transisi energi, Dadan Kusdiana juga membuka wawasan dan pemahaman bahwa transisi energi itu harus sifatnya.
“Indonesia sudah waktunya melakukan transisi energi, ingat ya. Transisi energi bukan revolusi energi,” ucapnya.
Dadan menjelaskan, bahwa tujuan dari transisi energi di Indonesia adalah bagaimana kita bersama-sama dengan negara lain untuk menurunkan emisi CO2nya, atau yang kita kenal dengan emisi gas rumah tangga.
“Karena tidak hanya CO2 saja tapi ada gas-gas yang lain. Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang besar, tersebar, dan beragam, untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT,” katanya.
Disebutkan juga oleh Dadan bahwa potensi EBT di Indonesia adalah melalui tenaga surya, hidro, bioenergy, angin, panas bumi, laut, dan gasifikasi batu bara.
Sebagai informasi, One Day With Experts (1DWE) ini merupakan program kuliah umum yang menghadirkan para ahli dari berbagai bidang untuk menambah dan melengkapi pengetahuan mahasiswa PEM Akamigas. Pada kesempatan tersebut, 1DWE menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sebagai narasumber.
Acara yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo.
Prahoro dalam sambutannya memberi 3 pesan untuk mahasiswa PEM Akamigas.
“Pertama adalah stay focus untuk kehidupan dan hal-hal yang sifatnya fundamental,” ucapnya
Menurutnya, 4 tahun itu tidaklah lama, karena biaya yang dikeluarkan orang tua tidak kecil.
“Kedua adalah kondisi masyarakat kita yang pada umumnya bukanlah masyarakat membaca. Di kondisi ini, Anda dituntut harus bisa membaca yang tersirat dan bukan hanya yang tersurat. Mana saja yang bisa memiliki manfaat dan mana yang bukan. Bisa membaca perkembangan,” ucapnya.
“Ketiga, belajarlah dari sumber yang benar. Seperti saat ini, kalau untuk belajar policy, karena kita ada di bawah KESDM, belajarnya di Sekretaris Jenderal KESDM,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara para Kepala Biro di Kementerian ESDM dan Kepala PPSDM di lingkungan BPSDM ESDM.