JATENG MEMANGGIL- Sebanyak 17 merek kendaraan bermotor, ikut memeriahkan pameran otomotif bertajuk Goverment Auto Show (GAS) Ngopeni Nglakoni Jateng.
Diketahui, event otomotiv itu digelar secara gratis dan terbuka untuk umum. Dalam kegiatan itu juga diluncurkan program sengkuyung prioritas.
Program sengkuyung prioritas merupakan program untuk mendorong peningkatan pendapatan pajak kendaraan bermotor.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Ahmad Luthfi saat membuka event otomotiv Goverment Auto Show (GAS) Ngopeni Nglakoni Jateng yang digelar di The Park Mall. Dilansir dari webset Pemprov Jateng, Jumat (18/04/2025).
Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan, melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu ikut mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor otomotif. Terlebih, dengan dibukanya layanan Samsat keliling, yang diharapkan mempermudah para wajib pajak untuk menunaikan pajak kendaraan bermotor di acara tersebut.
"Seorang wajib pajak, jangan diperlakukan sebagai objek, melainkan perlu diberlakukan sebagai subjek. Kita uwongkan (manusiakan) masyarakat, sehingga secara sadar mereka akan ikut serta membangun wilayah kita, katanya.
Dikesempatan yang sama, Gubernur Lutfi juga mencontohkan salah satu program Pemprov Jateng yang sedang berjalan yakni, penghapusan tunggakan dan denda PKB yang belum terbayarkan dalam beberapa tahun ke belakang. Dalam program yang berlangsung 8 April-30 Juni 2025, masyarakat hanya membayar PKB pada tahun berjalan.
Kita ada penghapusan PKB. Secara tidak langsung kemudahan ini dinikmati masyarakat, untuk sadar kembali pajaknya. Saya optimistis sektor ekonomi dari jual beli kendaraan bermotor akan kembali membaik, dengan meningkatnya daya beli masyarakat ke depan," terangnya.
Sementara, Kepala Bapenda Jawa Tengah, Nadi Santoso menjelaskan, kegiatan itu menjadi ajang promosi dan edukasi tentang dunia otomotif dan pelayanan publik. Sekaligus, menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam peningkatan pendapatan daerah, khususnya dari (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
"Program Sengkuyung Prioritas 2025 akan menjadi strategi terpadu untuk menurunkan angka pembayaran PKB yang belum tertunaikan pada tahun berjalan, melalui pendekatan kolaboratif lintas wilayah dan lintas perangkat daerah," paparnya.
Lebih lanjut Nadi menjelaskan, pada Januari-Februari 2025 masih tercatat lebih dari 495 ribu objek pajak yang belum melakukan pembayaran PKB. Nilai yang belum didapat dari PKB itu mencapai Rp129,7 miliar dan Rp80,2 miliar dari opsen PKB.
Inilah tantangan yang kita hadapi bersama. Kita mengajak seluruh kepala daerah, perangkat pengelola pendapatan, dan mitra strategis, untuk bersama-sama ngopeni lan nglakoni tugas ini, demi memperkuat kemandirian fiskal daerah.ujarnya.
Dalam event otomotif itu, ada pula layanan Samsat Keliling, untuk mendekatkan akses dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).
Diketahui, PT Jasa Raharja juga mendukung dengan menghapus denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Masyarakat hanya membayar administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).