JATENG MEMANGGIL – Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, akan prioritaskan 12 program pembangunan di tahun 2023. Namun, dari 12 program prioritas itu, baru tiga program yang saat ini sudah berjalan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kendal, Giri Kusuma, saat memberikan laporannya dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) APBD Kabupaten Kendal, di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, Kamis (11/05/2023).
Giri menjelaskan, tiga program prioritas yang sudah berjalan itu diantanya, pembangunan Masjid Agung Kendal, pembangunan Kantor Kecamatan Kaliwungu Selatan dan pembangunan Penyempurnaan dan Penataan Gedung Perpustakaan Daerah.
“Adapun progres pembangunan Masjid Agung Kendal sudah mencapai 25 persen (red- fisik) dan untuk pembangunan Kantor Kecamatan Kaliwungu Selatan progresnya baru mencapai 22,3 persen, serta pembangunan Penyempurnaan dan Penataan Gedung Perpustakaan Daerah baru mencapai 1,68 persen,” paparnya.
Selain tiga program yang sudah berjalan itu, lanjut Giri, masih ada program prioritas lainnya yang saat ini masih dalam proses tender di ULP, program itu diantaranya, pembangunan GOR dan Youth Center, Penataan dan Pembangunan DTW Curugsewu, Pembangunan RTH Boja, Pembangunan RTH Kaliwungu (Ianjutan), Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Wonorejo Desa Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Selatan.
“Selain itu, ada juga program yang masih dalam proses Kajiulang di ULP, meliputi Pembangunan Pasar Weleri I, Rekonstruksi Jalan Ngasinan – Ringinarum (DAK), Rekonstruksi Jalan Kalices – Sojomerto (DAK). Dan yang masih dalam proses mrnyelesaikan perencanaan (DED) adalah Pembangunan Embung Poktan Karya Utama Desa Gondang Kecamatan Limbangan,” tandasnya.
Menurut Giri, penyebab keterlambatan pelaksanaan pembangunan program prioritas tersebut karena adanya beberapa permasalahan yang belum terselesaikan, diantaranya ada beberapa kegiatan di OPD yang mengalami pergeseran anggaran, sehingga pelaksanaan kegiatannya itu setelah Perbup Pergeseran terbit, yaitu setelah tanggal 3 Maret 2023.
“Dan, juga dikarenakan Pelaporan SP2D OPD pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) aplikasi SIPD tidak bisa otomatis, banyak tahapan yang harus dilalui seperti upload scan dokumen A2 dan seterusnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Giri menjelaskan, secara keseluruhan, pagu dan realisasi keuangan dan fisik kegiatan sampai dengan bulan April 2023. Sedangkan total realisasi belanja daerah, jumlah anggarannya mencapai Rp 2.582 065.763 290, realisasi keuangan Rp. 591 325 643.341 atau 22,90 persen dan realisasi fisik 19,90 persen.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto melalui Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki dalam sambutannya mengatakan, memasuki triwulan kedua Tahun Anggaran 2023, realisasi belanja APBD tahun 2023 masih belum maksimal.
“Sampai tanggal 3 Mei 2023 ini hanya Rp591.325.643.341 atau hanya 22,9 persen dari Pagu Anggaran sebesar Rp2.582.065.763.290,” ungkapnya.
Basuki menegaskan, Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan APBD secara tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan didukung oleh tertib administrasi, maka salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pengendalian yang intensif, baik melalui rapat koordinasi, konsultasi maupun monitoring dan evaluasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
“Kepada Saudara yang realisasinya masih rendah atau belum memenuhi target, agar dapat memanfaatkan waktu ini dengan efektif dan melakukan kerja ekstra dalam mewujudkan pelaksanaan APBD secara tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan didukung oleh tertib administrasi,” pungkas Basuki usai Rakor KOP APBD Kendal.
