Aksi Emak-emak di Blora Jadi Relawan Tangguh Posyandu Ngudi Rahayu II Beran

Advertisement

JATENG MEMANGGIL – Tak hanya sebulan dua bulan, mereka telah menjalaninya selama bertahun-tahun. Begitulah peran emak-emak yang jadi relawan Posyandu Ngudi Rahayu II Kelurahan Beran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dalam membantu masyarakat setempat.

“Wah, saya sudah lebih dari sepuluh tahun. Rasanya kok sudah nggak punya pamrih apa-apa,” ujar salah satu relawan bernama Listiyowati kepada wartawan media ini, Jumat (10/03/2023).

Menurutnya yang ditangani sejak dulu hingga sekarang adalah anak-anak tetangga dan terkadang keponakan sendiri. Oleh sebab itulah, tidak ada yang dikeluhkan karena sudah seperti keluarga.

“Ya seperti anak sendirilah. Gak ada yang perlu kita keluhkan,” terangnya.

Listiyowati menyebutkan, ada sekitar lima relawan yang secara kontinyu menangani posyandu Ngudi Rahayu II dengan pusat aktivitasnya di Dukuh Ngampon, Kelurahan Beran.

“Ada insentif atau tidak bukan masalah,” tandasnya.

Koordinator Posyandu Ngudi Rahayu II Kelurahan Beran Siti Marfuatin menambahkan, beragam layanan yang telah pihaknya berikan. Yaitu mulai dari pemberian makanan tambahan untuk balita secara rutin, pemeriksaan ibu hamil, pemberian vitamin A secara periodik, dan juga imunisasi.

“Alhamdulillah dari kelurahan dan program PNPM Kotaku kita mendapat tambahan anggaran setiap tahun,” kata Marfuatin.

“Meskipun tidak besar itu lumayan meningkatkan kualitas layanan kami,” katanya lagi.

Petanesia Bicara Posyandu

Menimbang pentingnya layanan posyandu, pengurus Petanesia Kabupaten Blora, Fitri Purwaningsih turut memberikan pertimbangan perlunya kolaborasi dalam pengelolaan posyandu.

“Yang dapat kita saksikan riil di lapangan adalah para relawan itu terbukti telah menjalankan fungsi kerelawanannya selama bertahun-tahun. Ada atau tidak insentif untuk mereka tetap saja secara rutin tiap bulan posyandu diselenggarakan, ” terangnya.

Fitri mengatakan, yang diperlukan adalah penguatan fungsi kolaborasinya terutama secara eksternal.

Untuk fungsi ini, lanjutnya, bahwa ada baiknya teman-teman relawan itu turut pihaknya bantu supaya dapat berkolaborasi dengan beragam bersama stakeholder yang memungkinkan.

“Menurut hemat kami, karena kerelawanan mereka telah teruji, tidak ada salahnya jika pemkab dapat melakukan terobosan dengan penguatan dari sisi kualitas layanannya,” katanya.

Misalnya, lanjut Fitri, dengan memberikan tambahan stimulan untuk penambahan gizi balita.

“Dengan itu saya yakin para relawan akan meningkat kepercayaan diri dan kebanggaannya seiring dengan kualitas layanan yang mampu mereka selenggarakan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *