JATENG MEMANGGIL- Warga Desa Genting Gunung, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengeluh dengan hasil pekerjaan jalan atau realisasi Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 Desa Genting Gunung, Sukorejo, yang diduga asal- asalan dalam pengerjaanya.
Pembangunan jalan yang mengunakan dana DD tahun 2023 tersebut, dinilai asal- asalan oleh warga Genting Gunung. Bahkan, warga juga menduga jika pekerjaan itu dikerjakan asal jadi.
“Kami sangat kecewa melihat hasil pembangunan infrastruktur jalan yang mengunakan anggaran DD ini. Masak pembangunannya terlihat asal- asalan, itu kan dana DD dari rakyar untuk rakyat. Pokoknya kami kecewa dengan hasilnya,” kata Alfan, salah seorang warga Dusun Dawuhan RT 02 RW 02 Desa Genting Gunung, Sukorejo, saat ditemui di kediamannya, Sabtu (07/10/2023).
Menurut Alfan, meskipun dalam pekerjaan itu mengunakan bahan batu dan aspal yang berkualitas, namun jika saat mengerjakannya itu aasal- asalan, maka hasilnya pasti tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Usia jalan yang baru dibanguan ini pasti tidak akan lama, karena dalam pengerjaannya asal- asalan, asal jadi saja. Jangankan dilalui kendaaran, tergerus air hujan saja pasti mengelupas aspalnya. Saya sangat berharap kepada tim pengawas untuk segera turun kelapangan mengecek langsung kondisi jalan yang baru selesai dikerjakan ini,” ungkapnya.
Berdasarkan investigasi warga bersama tim Memanggil.co di lapangan, hasil pekerjaan jalan yang mengunakan DD tahun 2023 di Dusun Dawuhan itu diduga kuat kurang berkualitas, karena diduga jumlah aspal dan batunya tidak sesuai dengan RAB yang ditentukan. Ironisnya lagi, baru seminggu selesai dibangun, jalan itu sudah mulai mengalami kerusakan.
Hal tersebut, dibenarkan oleh Kades Genting Gunung, Rudi Darmawan, bahwa pekerjaan jalan di wilayahnya itu tidak sesuai apa yang diharapkan dan RAB yang sudah ditentukan.
“Saya kecewa dengan hasil dari pekerjaan jalan ini. Pokoknya saya tidak akan menerima dan menandatangai jika belum diperbaiki dan sesuai dengan apa diharapkan warga dan sesuai RAB,” ungkapnya.
Rudi menuturkan, realisasi DD tahun 2023 Desa Genting Gunung, Sukorejo tersebut, dialokasikan di dua titik yakni satu titik di Dusun Dawuhan dan satu lagi di titik dusun sebelahnya.
“Sebelumnya, kita merencanakan alokasi anggaran DD tahun 2023 Desa Genting Gunung ini untuk alokasi pengadaan barang yakni mobil ambulan atau mobil siaga. Namun, karena dalam Musdes tahun 2022 belum mendapat persetujuan bersama, pihaknya belum berani merealisakan untuk pengadaan mobil siaga tersebut.
Kemudian, lanjut Darmawan, di Musdes 2023, anggaran DD tahun 2023 yang rencananya akan dialokasikan untuk pengadaan barang mobil siaga, di sepakati bersama untuk dialihkan di pembangunan infrastruktur jalan.
“Untuk nilai anggaran yang direalisakan di pembangunan jalan ini sekitar Rp171 juta, dengan panjang jalan sekitar 433 meter dan lebar 3 meter, dengan jangka waktu delapan hari kerja dan dilaksanakan oleh TPK yang kemudian di pihak ketigakan,” katanya.
Dalam pembangunan jalan yang dinilai warga asal- asal tersebut, Darwaman mengelak kalau dirinya tidak terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan itu, melainkan sudah melimpahkan kepada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Genting Gunung, kemudian oleh TPK dilimpahkan kembali kepada pihak ketiga.
“Dalam pekerjaan ini, saya sudah memasrahkan kepada pendamping desa untuk menindaklanjuti. Karena saya diminta dan akan dicarikan pihak ketiga yang bisa mengerjakan pengaspalan, jadi saya percaya dan saya serahkan sepenuhnya kepada pedamping desa untuk mencari pihak ketiga yang sekiranya mampu mengurusi pekerjaan ini,” ujarnya.
Darmawan mengatakan, dalam pelaksanaan pekerjaan itu, pihak pelaksana tidak berani mengunakan alat berat Slender Aspal yang besar, dengan alasan kondisi jalan yang menurun dan beresiko.
“Sebelumnya saya sudah menanyakan kepada pihak pemborong. Namun, jawaban dari pendamping desa, katanya pihak pelaksana tidak bisa mengoperasikan Slender Aspal yang besar, karena kondisi jalannya menurun,” lanjutnya.
Usai terlaksana pekerjaan itu, kata Darmawan, dirinya melihat hasilnya dan dirinya sangat merasa kesal dan geram, lantaran hasilnya tidak sesuai yang diharapakan.
“Saya juga kaget, kok hasilnya kayak gini. Awalnya kenapa saya percaya dan ijinkan pendamping desa untuk mengurusi semua pekerjaan ini, saya pikir nantinya biar bisa sama-sama saling mengawasi,” tandasnya.
Kemudian, lanjut Darmawan, saat pendampingan desa bermaksud ingin membantu dan mencarikan pihak ketiga untuk mengerjakannya, saya menyetujuinya, karena saat itu saya merasa percaya kalau pihak ketiga yang dicarikan oleh pedamping desa itu mampu untuk mengerjakan.
“Dalam waktu dekat ini saya akan memanggil TPK, pendamping desa dan pihak ketiga untuk segera memperbaiknya. Selain itu, dirinya juga akan meminta agar jalan tersebut dibuat kembali agar hasilnya sesuai,” pungkas Darmawan saat dimintai keterangan terkait pembangunan jalan di Desa Dawuhan yang mengunakan dana DD tahun 2023 Desa Genting Gunung, Sukorejo, yang dinilai asal- asalan.