Soko Guru Warisan Para Wali di Masjid Agung Kendal Kembali Dipasang Seletah Sempat Dicopot

Advertisement

JATENG MEMANGGIL- Soko Guru atau tiang utama Masjid Agung Kendal, kembali dipasang, setelah sempat dicopot beberapa waktu lalu, lantaran Masjid Agung Kendal sedang direnovasi.

“Sejak berdirinya Masjid Agung Kendal, hingga saat ini Masjid Agung Kendal tetap mempertahankan tiang penyangga utama yakni, Soko Guru, yang merupakan warisan para wali, meskipun beberapa kali Masjid Agung Kendal direnovasi,” kata Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Sugiono, saat acara pemasangan Soko Guru Masjid Agung Kendal, Senin (21/08/2023).

Sugiono mengatakan, Soko Guru Masjid Agung Kendal jumlahnya ada empat tiang dan Soko Guru Masjid Agung Kendal merupakan warisan para wali.

“Diantara para wali itu ialah, Sunan Ampel atau Raden Rahmat yang makamnya ada di Surabaya, Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim yang makamnya di Tuban, Sunan Kalijaga atau Raden Mas Syahid yang makamnya di Demak dan Sunan Gunungjati atau Syech Maulana Syarif Hidayatullah yang makamnya di Cirebon,” ungkapnya.

Sugiono menjelaskan, renovasi Masjid Agung Kendal saat ini itu untuk memperbaiki bangunan masjid supaya lebih representatif. Selain itu, juga untuk membuat rasa nyaman para jemaah dalam melaksanakan ibadah.

“Ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Kendal, dalam penataan wilayah Alun-alun Kendal. Sehingga ada keserasian antara kemegahan Masjid Agung Kendal dengan lingkungan sekitarnya dapat terwujud,” paparnya.

Sugiono berharap, pemasangan tiang penyangga utama Masjid Agung Kendal berjalan lancar dan cepat selesai pembangunannya sesuai waktu yang telah ditentukan.

“Pembangunan Masjid Agung Kendal merupakan salah satu program prioritas Pemkab Kendal tahun 2023, untuk mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan Kendal,” tuturnya.

Sugiono menjelaskan, terdapat sepuluh dari 12 program prioritas pembangunan tahun 2023, yang sudah dan akan dilaksanakan. Salah satunya pembangunan Masjid Agung Kendal.

“Untuk anggaran pembangunan Masjid Agung Kendal, Sugiono menyebut total anggaran sebesar Rp 60 miliar. Terdiri anggaran dari APBD Kendal sebesar Rp 20 miliar, dari kas keuangan Masjid Agung Kendal sebesar Rp 8 miliar, dan sumbangan masyarakat Rp 10 miliar,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Sugiono, ada juga sumbangan lain yang tidak mengikat dari beberapa perusahaan BUMD, BUMN maupun swasta serta masyarakat dalam dan luar Kendal.

“Nilainya ada sekitar Rp 22 miliar. Semoga bantuan yang telah diberikan, mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu Wa taala,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua MUI Kendal, KH Asro’i Tohir mengungkapkan, Masjid Agung Kendal didirikan oleh Wali Joko pada tahun 1493 masehi. Menurut kiai Asroi, empat Soko Guru adalah karya dari empat orang Wali, yang sudah sekian ratus tahun kayu masih utuh.

“Saya mengharapkan doa restu seluruh lapisan masyarakat Kendal. Langkah-langkah bagus dari para aulia itu kita teruskan. Karena kenyamanan dan ketentraman umat atas payung doa-doa beliau itu. Meskipun sudah tidak ada di tengah-tengah kita,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara itu, perwakilan Forkopimda, Sekda Kendal Sugiono, Kepala Kemenag Kendal, Ketua MUI Kendal, KH Asro’i Tohir Ketua FKUB Kendal, Ketua Baznas Kendal, perwakilan PCNU Kendal, para ulama serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Kendal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *