Untuk PAD, BPPKAD Blora Akan Menata Ulang Aset GOR Mustika

Advertisement

JATENG MEMANGGIL – Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Blora berupaya menata ulang Gelanggang Olah Raga (GOR) Mustika. Penataan ini berkaitan dengan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Blora.

Menurut Kepala BPPKAD Blora Slamet Pamuji, jika dilihat dari konsep GOR itu memang untuk PAD kabupaten. Dan salah satu pemasukan PAD di antaranya adalah GOR Mustika di Kota Blora.

“Ya sebenarnya betul bahwa salah satu pemasukan PAD itu di antaranya GOR. Karena di sana ada sewa, target dan lainnya. Maka kita akan optimalkan pemasukan dari sana,” ujar Mumuk, panggilan Slamet Pamuji, Rabu (15/02/2023).

Sebagai Kepala BPPKAD, lanjut Mumuk, kaitannya dengan pendapatan, pihaknya telah mengkomunikasikan ke pihak-pihak terkait. Intinya bagaimana mengoptimalkan GOR Mustika sebagai salah satu aset berharga Pemerintah Blora.

Pertama, lanjutnya, untuk penataan kios-kios dan tempat akan dilakukan pendataan. Siapa saja yang dahulu menempati disana.

Selanjutnya dilakukan pemetaan, mana saja tempat dan ruang untuk kegiatan sosial, atau organisasi yang free alias gratis yang menempati GOR Mustika. Ada organisasi berkaitan dengan kegiatan olahraga atau organisasi profesi atau juga lembaga non-komersial.

“Kita data dan petakan mana yang free dan tidak,” paparnya Mumuk.

Kedua, lanjutnya, terkait fasilitas yang dimiliki GOR Mustika bisa dipergunakan banyak kegiatan masyarakat luas, seperti tenis, futsal, bola voly, basket hingga persewaan pengantin dan acara lain yang perlu lebih diperketat.

“Ya harus ketat. Kita memakai sistemnya yang menerima langsung. Petugas nggak boleh terima uang. Untuk meminimalisir kebocoran di lapangan,” tandas Mumuk.

Dia mengusulkan, agar penerimaan uang bisa langsung disetor atau lewat online.

“Ya, mekanismenya seperti itu,” imbuhnya

Ketiga, lanjut Mas Mumuk, untuk area parkir di GOR Mustika, diakui tinggi penghasilannya. Tetapi karena sistemnya masih manual sehingga secara matematis pendapatannya susah terkontrol. Pihak BPPKAD juga menengarai pendapatan dari sektor parkir belum optimal.

“Kita akan optimalkan itu sebagai upaya mendongkrak PAD,” tandasnya.

Untuk optimalisasi parkir, sebenarnya pihak BPPKAD Blora telah menganggarkan parkir otomatis pada tahun 2022 silam, dan kini tengah menunggu realisasi.

Di antaranya dengan membeli palang pintu otomatis, seperti menggunakan kartu tempel yang kemudian termonitor di CCTV.

“Jadi ketika orang parkir bisa terdeteksi siapa dan jumlahnya berapa dalam sehari. Makanya tahun 2023 ini kita optimalkan untuk pendapatan dari parkir,” imbuh Mumuk.

GOR Mustika yang Sudah Berumur

Sebagai catatan, GOR Mustika sebenarnya diproyeksikan dibangun saat Bupati Blora Sukardi Harjo Prawiro akhir tahun 1990 silam. Kemudian dilanjutkan zaman Bupati Blora saat dijabat Basuki Widodo tahun 2000-2001 silam.

Kalau disebut GOR Mustika sebagai Ikon Kabupaten Blora, tentu harus lebih obyektif penilaiannya. Karena kalau dibanding dengan GOR lain di Jawa Tengah, tentu tidak sebanding. Seperti GOR di Semarang, di Solo dan sebagainya.

“Ya kalah tentu,” tegas Mumuk.

Tetapi, lanjutnya, kalau GOR Mustika dibandingkan dengan kabupaten tetangga seperti Purwodadi dan Rembang, tentu saja berani bersaing.

“Ya GOR Mustika, mesti kita banggakan, karena tidak kalah dengan kota-kota di Jawa Tengah setingkat Blora, kita berani bersaing,” tandasnya.

Soal perawatan GOR Mustika, lanjutnya, anggarannya tidak terlalu tinggi. Tetapi bukan soal anggaran perawatannya tapi bagaimana anggaran perawatan itu bisa ditingkatkan sesuai dengan fasilitas yang ada.

“Jadi cara berpikirnya adalah efisiensi. Anggaran relatif kecil tetapi pengelolaanya optimal sehingga menghasilkan pendapatan untuk menyumbang PAD Kabupaten Blora,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *