Advertisement

Rela Berjalan Sejauh 600 meter Bersama 32 Biksu Todhong, Bupati Dico Ingin Tunjukkan Sikap Toleran

Advertisement

JATENG MEMANGGIL- Ingin tunjukkan sikap toleransi antar umat beragama, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, rela berjalan kaki sejauh 600 meter untuk mengantarkan dan menemani bisku todhong yang akan melanjutkann perjalanan menuju Candi Borobudur.

Diketahui, usai berisitrahat di Gereja Santo Antonius Padua Kendal, 32 biksu itu kembali melanjutkan perjalanan menunju candi Borobudur Magelang. Usai kemarin Pemerintah Kabupaten Kendal menyambut kedatangan bisku todhong tersebut, kini, Pemkab Kendal kembali melepas perjalanan biksu todhong yang dimulai dari Gereja Santo Antonius Padua Kendal, pada hari Minggu dini hari, tanggal 28 mei 2023.

Baca Juga:   Lestarikan Tradisi Intelektual Pesantren Salaf, JPPPM Gelar Bahtsul Masail

Saat melanjutkan perjalan yang dimulai dari Gereja Santo Antonius Padua Kendal, 32 biksu todhong itu sempat berhenti di Polsek Brangsong dan diterima oleh Bupati Kendal bersama istri serta komandan Kodim 0715 Kendal. Usai diterima di Polsek Brangsong, kemudian biksu todhong berjalan kembali sambil mengajak bupati berjalan kaki dari mulai Polsek Brangsong hingga Puskesmas Brangsong.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengaku, pihaknya sangat bangga kepada warga Kendal yang sudah menunjukkan sikap toleransinya dan menyambut baik atas kedatangan rombongan biksu todhong di Kendal.

Baca Juga:   KPU Kendal Rekap Hasil Penghitungan Suara Pilkada 2024

“Ini menunjukan kebinekaan di Indonesia dan tolerasi di kedepankan. Ritual todhong ini juga menunjukan bahwa kebinekaan di Kendal dan Indonesia sangat luar biasa dan toleransi dikedepankan,” kata Bupati Kendal saat berjalan kaki menemani dan mengantarkan biksu todhong dari Thailand yang sedang melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur, Minggu (28/05/2023).

Dico menjelaskan, di kendal, dirinya akan memastikan perjalanan 32 biksu itu berjalan dengan baik dan bisa diterima secara terbuka oleh masyarakat Kendal.

“Ini adalah tolerasi yang sudah terbangun dan dibina bersama. Sepanjang perjalanan dari Gereja Santo Antonius Padua hingga ke perbatasan KendalSemarang mendapat sambutan meriah dari warga. Sejak subuh warga sudah menunggu kedatangan biksu yang berjalan kaki dipinggir jalan dan ini menunjukan toleransi dan kebinekaan terjalin dengan baik,” ujar Dico.

Baca Juga:   Lestarikan Tradisi Intelektual Pesantren Salaf, JPPPM Gelar Bahtsul Masail

Salah seorang warga Brangsong, Wahyudi mengatakan, dirinya sudah menunggu sejak pagi untuk melihat perjalanan biksu itu. “Dari pagi warga sudah menunggu di pinggir jalan untuk memberikan dukungan kepada biksu todhong itu,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *