Monkeypox Mewabah di Indonesia, DKK Blora Waspada

Advertisement

JATENG MEMANGGIL – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora, Jawa Tengah, mewaspadai penyakit cacar monyet atau Monkeypox (Mpox). Kewaspadaan itu dilakukan menyusul kabar penyakit tersebut mewabah di sejumlah daerah di Indonesia.

Lantas, apakah warga masyarakat Blora akan menerima vaksin Mpox?

Menurut Kepala DKK Blora, Edi Widayat, meskipun mengemuka di sejumlah daerah di Indonesia, warga masyarakat Blora disebutnya tidak menerima vaksin Mpox lantaran saat ini tidak ada yang terinfeksi penyakit tersebut.

“Nggak (tidak divaksin), sini nihil (kasus warga masyarakat terinfeksi cacar monyet),” kata Edi, panggilannya saat ditemui Memanggil.co di kantornya, Kamis (02/11/2023).

Sejumlah tanda-tanda orang yang terinfeksi penyakit tersebut, yakni mengalami sakit kepala dan demam sekitar 38 derajat celcius. Kemudian, terjadi pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit pada punggung, badan terasa lemes, dan terjadi lesi cacar atau sebentuk luka pada kulit.

Virus Monkeypox

Edi Widayat
Kepala DKK Blora, Edi Widayat ketika ditemui wartawan di kantornya. (Jateng Memanggil/Ist)

Dikemukakan Edi, bahwa cacar monyet itu penyakit yang sangat langka yang disebabkan oleh virus Monkeypox.

“Itu ditemukan tahun 1958 dan berkembang di tahun 1970 di Afrika,” ujarnya.

Edi mengaku tidak melakukan pelacakan secara khusus terkait penyakit cacar monyet terhadap masyarakat Blora. Kendati begitu, DKK Blora tetap waspada.

“Kita tidak melacak, sementara kita waspada saja,” ucap Edi.

Pucuk pimpinan DKK Blora ini menyebut bahwa selama ini secara umum, imbauan terkait kesehatan untuk masyarakat terus dilakukan alias digencarkan.

“Selalu (memberikan imbauan), karena secara umum seperti zoonosis itu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia,” tandas Edi.

Penularan Monkeypox

Adapun cara penularan cacar monyet antara lain sebagai berikut:

  • Kontak langsung karena cakaran dan gigitan hewan yang terinfeksi.
  • Memakan daging hewan liar yang sudah terinfeksi.
  • Benda yang terkontaminasi.
  • Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka, saluran pernapasan, maupun selaput lendir dari mata, hidung atau mulut.
  • Metode penularan dari manusia ke manusia lainnya melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, dan kontak tidak langsung dengan bahan lesi.
  • Virus penyebab cacar monyet ini baru sembuh (terisolasi) dua kali dari hewan di alam.

Pencegahan Monkeypox

Untuk menghindari resiko terinfeksi cacar monyet, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Antara lain sebagai berikut:

  • Menghindari interaksi terhadap hewan dengan potensi sebagai penyebar virus. Pencegahan kontak ini juga meliputi hewan mati maupun sakit.
  • Menghindari interaksi terhadap benda yang pernah berkontak dengan hewan yang sakit.
  • Memisahkan orang yang berrisiko tinggi terkena infeksi dengan pasien.
  • Mencuci tangan dengan benar setelah berkontak dengan hewan sakit maupun pasien.
  • Memakai alat pelindung diri (APD) ketika merawat orang yang terinfeksi.
  • Melakukan proses memasak daging dengan tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *