JATENG MEMANGGIL- Rangkaian perayaan Waisak 2.567/2023 di Kabupaten Klaten dipusatkan di Candi Sojiwan, Kebondalem Kidul Prambanan, Klaten, Minggu (4/6/2023). Tentu saja kegiatan ritual ummat Budha itu, disambut hangat oleh pihak Pemerintahan Kecamatan Prambanan.
Alasannya, momen penting itu dijadikan ajang promosi wisata. Mengingat peringatan Waisak tahun 2023 kali ini, berbeda dengan tahun 2022, yakni adanya prosesi kirab dari Candi Plaosan menuju Candi Sojiwan.
Ketua Panitia Peringatan Waisak, Biksu Duta Shanti Mastawira mengatakan, perayaan Tri Suci Waisak dihadiri 1.500 umat Buddha. Mereka berasal dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 2 hingga 4 Juni 2023,” ujarnya.
Sedangkan salah satu rangkaian yang menarik, yakni kirab perayaan Hari Raya Waisak. Momen ini diikuti para Biksu, Pemerintah Kecamatan Prambanan dan Umat Buddha. Rombongan berjalanan kaki serta naik kereta kuda yang dihias.
Tentu saja kirab tersebut membuat jalan sepanjang Candi Plaosan hingga Candi Sojiwan, dipadati masyarakat sepanjang tiga kilometer lebih.
Sementara itu, Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti merespon positif adanya rangkaian prosesi Tri Suci Waisak yang berpusat di Prambanan, khususnya Candi Sojiwan dan Candi Plaosan.
Puspo mengatakan hal tersebut jadi momen penting untuk promosi wisata, mengingat peringatan tahun 2023 berbeda dengan tahun 2022 dengan adanya prosesi kirab dari Candi Plaosan menuju Candi Sojiwan.
Puspo memaparkan ritual kirab tersebut yang dilaksanakan dari jam 13.30 WIB, dengan diawali puja oleh Biksu di Kompleks Candi Plaosan dan dilanjutkan kirab dengan barisan kereta kuda, barongsai, serta umat Buddha yang berjalan kaki.
“Saya bilang istimewa karena kalau ini (Waisak 2023) berjalan lancar, aman, dan mendapat respon luar biasa dari masyarakat. Maka bisa menjadi momen rutin setahun sekali (rutin) di Prambanan Klaten. Ini juga akan mengundang wisatawan utamanya wisatawan domestik maupun mancanegara,” tukas Puspo.
