Politisi Perempuan yang Hobi Masak dan Traveling Ini Tancap Gas Daftar Pilkada Blora Lewat PPP

Advertisement

JATENG MEMANGGIL – Mbak Enik panggilannya. Nama lengkapnya Sri Enik (42), politisi perempuan yang hobi memasak dan traveling ini tancap gas kembali mendaftarkan diri lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk ikut meramaikan Pilkada Blora.

Perihal pendaftarannya itu, Mbak Enik saat dikonfirmasi awak media mengaku, beberapa waktu lalu telah komunikasi dan mendatangi DPW PPP Jawa Tengah.

“Saya mendaftar ke DPW PPP Jawa tengah untuk Bacabup (Bakal calon bupati) Pilkada Blora pada 15 Mei 2024 kemarin,” ungkapnya melalui pesan selular, ditulis Jumat (24/5/2024).

Politisi perempuan yang mengawali karir dari bisnis properti dan konstruksi yang tinggal di Semarang ini sebelumnya juga telah mendaftarkan diri lewat sejumlah partai lain.

Bahkan diakuinya setelah resmi tercatat menjadi kader Partai Golkar, Mbak Enik demi kepentingan maju Pilkada Blora juga sudah mengambil formulir pendaftaran lewat partai besutan Megawati Soekarno Putri.

“Sementara ini saya sudah mendaftar ke Partai Golkar sebagai Kader, kemudian ke PKB, Gerindra, PPP dan juga sudah ambil Formulir di PDIP,” paparnya.

Politisi perempuan kader Partai Golkar ini pun berharap dalam upaya silaturahminya ke sejumlah partai politik, hasilnya koalisi Pilkada Blora akan sama dengan koalisi Pilgub dan Pilpres 2024.

Kesibukan Mbak Enik di Luar Urusan Politik

Mbak Enik mengaku, tentang kesibukannya di luar urusan politik tetaplah sebagai seorang perempuan yang tidak lupa akan kodratnya. Dia mencontohkan hal-hal sederhana di dalam keluarga, seperti memasak.

Menurutnya, kegiatan memasak itu sebagai gambaran orang yang sukses dan makmur.

“Saya setuju dengan pendapat itu,” ujarnya.

Mbak Enik menjelaskan, bahwa dirinya memasak memang menjadi hobi. Diakui tradisi dalam keluarganya, lebih menekankan anak-anak untuk makan di rumah.

“Jadi sebisa mungkin saya membuatkan mereka masakan yang enak dan bergizi untuk mereka karena secara ekonomi itu lebih hemat di bandingkan kami jajan di luar,” tandasnya bercerita tentang kesehariannya.

Kemudian, lanjutnya lagi, mengenai sosialisasi atau traveling itu juga dilakukan sekeluarga dengan efektif.

“Kami suka berkunjung ke tempat-tempat wisata dalam negeri, terutama wisata Sejarah. Saya selalu membawa anak-anak untuk ke makam-makam para founding father, Aulia dan Raja-Raja di Jawa dan tentunya candi-candi serta peninggalan leluhur lainnya. Ini untuk mendidik karakter anak-anak supaya tahu dan sadar akan jati diri bangsanya,” imbuh sarjana ekonomi ini.

Lebih jauh terkait dengan soal gender, Mbak Enik menyatakan sangat setuju soal perspektif gender. Karena sebenarnya jika bicara soal kesetaraan, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh guru bangsa Raden Ajeng (RA) Kartini.

“Jadi perempuan sebisa mungkin menjalankan fitrohnya dalam keluarga,” imbuhnya.

Artinya, lanjut Mbak Enik, bahwa melayani suami dan anak-anak, khususnya lagi dalam kontek kebutuhan makan mereka dengan cara memasak.

“Karena ini penting bagi saya, memastikan anak-anak dan suami saya makan dari apa yang saya masak, sehingga sesibuk apapun saya sebisa mungkin menyempatkan,” paparnya.

Dikatakan Mbak Enik, bahwa terlepas perempuan punya karier baik di bidang ekonomi, politik atau apapun, kodratinya harus tetap di jalankan sesuai Fitrohnya.

“Sekali lagi tentu meski sesuai fitrohnya, sebagai seorang perempuan,” ujarnya

“Bagi saya memasak dan traveling adalah cara untuk menunjukkan kodrati saya, baik sebagai istri dan seorang ibu. Karena hal yang membahagiakan bagi saya adalah pergi berlibur bersama suami dan anak-anak. Di situ saya merasa sangat berarti bagi mereka,” imbuhnya memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *