Advertisement

Lestarikan Budaya Lokal, Ratusan Nelayan di Bandengan Gelar Gebyar Budaya

Advertisement

JATENG MEMANGGIL- Warga Kelurahan Bandengan Kecamatan Kendal gelar karnaval larung saji atau Sadranan Sedekah Laut dan Bumi 2023. Dalam kegiatan itu, ada juga rangkaian kegiatan “Gelar Gebyar Budaya”.

Dalam karnaval itu, ratusan warga Bandengan Kendal ikut meriahkan karnaval Gelar Gebyar Budaya tersebut dengan mengarak miniatur perahu sejauh kurang lebih satu kilometer berisi sesaji yang akan dilarung ke laut.

Adapun rutenya dari TPI Bandengan menuju Makam Mbah Jenggot dan Mbah Rancang dan kembali ke sungai di tepi TPI. Selanjutnya sesaji dibawa menggunakan perahu untuk dilarung ke laut.

Para peserta karnaval mengenakan berbagai busana adat jawa, para warga baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak hingga orang tua melakukan karnaval dengan berjalan kaki dan menaiki kendaraan yang sudah dihias.

Selain berbusana adat, peserta kirab juga membawa berbagai ornamen hiasan yang membuat karnaval semakin meriah, tak kalah dengan karnaval saat HUT RI beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada juga warga yang menampilkan arakan tari tradisional diiringi dengan musik modern. Ada juga yang menaiki hiasan kereta kencana, ada juga yang mengarak replika tokoh semar, replika ikan, replika gajah, serta puluhan replika lainnya.

Hal itu diaampaikan oleh salah seorang warga Bandengan, Putri, saat mengikuti kegiatan karnaval Gelar Gebyar Budaya, di Kelurahan Bandengan, Sabtu (16/09/2023).

Putri mengatakan, karnaval gebyar budaya itu dalam rangka sadranan sebagai hiburan yang ditunggu-tunggu warga. Karena menurutnya pawai karnaval menghibur, dengan berbagai hiasan yang ditampilkan.

“Ya sejak kecil kalau ada karnaval sadranan saya pasti melihat. Karena ada berbagai macam kreasi warga yang ditampilkan. Mulai dari tarian, barongan dan juga arak-arakan replika. Pokoknya bagus. Cuma sayang, tidak ada drum band di tahun ini,” ungkapnya

Sementara, Lurah Bandengan, Sutarjo mengatakan, kegiatan karnaval merupakan rangkaian dari tradisi sadranan sedekah laut dan bumi atau lebih populer disebut dengan istilah “Nyadran”, sebagai tradisi tahunan.

“Tujuannya adalah untuk memelihara budaya lokal para nelayan. Untuk, mari kita dukung kegiatan ini, agar kelestarian budaya sadranan tetap terjaga,” ujarnya.

Menurut Sutarjo, budaya nyadran adalah sebagai ungkapan rasa syukur warga Kelurahan Bandengan atas rejeki dan hasil tangkapan ikan dari laut.

“Karena itu, warga menggelar kegiatan supaya budaya kearifan lokal yang ada di Kelurahan Bandengan terus terjaga. Adapun rangkaian kegiatan “Gelar Gebyar Budaya, Sadranan Sedekah Laut dan Bumi 2023″ diantaranya pasar malam, pengajian umum, hiburan dangdut, seni barongan, hiburan campur sari dan pagelaran wayang kulit,” pungkas Sutarjo, saat warga Bandengan menggelar karnaval larung saji atau sadranan sedekah laut dan bumi 2023 dengan menggelar Gelar Gebyar Budaya.

5 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *