JATENG MEMANGGIL- Gunungan atau tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA Darupono Kendal) kembali terbakar. Akibat terbakarnya gunungan sampah tersebut, udara di wilayah TPA Darupono dan sekitarnya itu tercemar dan mengeluarkan bau tak sedap, Kamis (15/06/2023).
Sekretaris Daerah (Setda Kendal) Sugiono menjelaskan, tumpukan sampah yang menggunung di TPA Darupono sering kali terbakar. Bahkan, di setiap tahunnya pasti terjadi kebakaran di TPA Darupono dan menjadi langganan kebakaran.
“Setiap tahun, tumpukan atau gunungan sampah di TPA Darupono selalu terbakar. Kami menduga, api berasal dari gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah itu. Karena gas metananya berlebih dan menguap, sehingga menimbulkan percikan api yang mengakibatkan gunungan sampah itu terbakar,” terangnya.
Sugiono menegaskan, saat ini, pihaknya sedang berupaya untuk memadamkan api. Pihaknya mengerahkan seluruh jajaran OPD- OPD terkait seperti, Dinas Lingkungan Hidup (DLH Kendal), petugas pemadam kebakaran serta BPBD Kendal, untuk ikut memadamkan api.
“Untuk memadamkan api, kita juga mendatangkan alat berat untuk membolak- balikkan sampah. selain itu, kita juga melibatkan PDAM Kendal dalam pemenuhan air. Kita juga mengerahkan tiga unit mobil damkar dan empat mobil tangki air. Namun, sampai saat ini api yang membakar gunungan sampah itu masih juga belum bisa dipadamkan secara keseluruhan,” tandasnya.
Sugiono mengatakan, gunungan sampah di TPA Darupono Kendal, luasnya ada sekitar satu hektar. “Tiap kali datang musim kemarau, TPA Darupono sering kali terbakar dan setiap tahun di TPA Darupono pasti terjadi kebakaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Operasional dan Pengendalian Damkar Kendal, Ria Listianasari mengaku, pihaknya selama tiga hari terkhir ini sudah stanbay dan melakukan pemadaman di TPA Darupono.
Dalam penanganan kebakaran di TPA Darupono, lanjut Ria, pihaknya juga sudah meminta Pemkab Kendal untuk mendatangkan ekskavator guna penanganan gas metana di dalam gunungan sampah yang ada di TPA Darupono.
“Kita minta di datangkan ekskavator itu karena, untuk memadamkan api di tumpukan sampah itu, sampahnya harus dibolak-balik. Sehingga, gas metana yang dihasilkan dari sampah itu tidak menguap berlebihan dan meledak,” ujarnya.
Ria juga mengaku, kalau pihaknya juga mengalami kesulitan saat melakukan pemadaman di TPA Darupono, lantaran medan atau lokasinya terlalu curam dan jauh dari sumber air.
“Kalau hanya di semprot saja percuma, kalau sampahnya tidak dibolak-balik. Karena kalau tidak dibolak- balik sampahnya airnya akan kemana-mana dan gak fokus ke titik lokasi terbakarnya sampah itu,” katanya.
Terpisah, sebelumnya, Kepala DLH Kendal, Aris Irwanto mengatakan bahwa, pihaknya memprediksi dalam kurun satu tahun ini yakni, tahun 2023. Kapasitas penampungan sampah di TPA Darupono akan penuh.
“Namun, untuk menanggulangi hal- hal yang tidak diinginkan, Pemkab Kendal akan melakukan langkah- langkah atau tindakan untuk mengantisipasi terjadinya over load di penampungan sampah TPA Darupono yang saat ini terbakar yang diduga akibat gas mentana yang berlebih,” pungkasnya.